Muhammad Ali dan 'Ramalan' The Beatles

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Minggu, 05 Jun 2016 09:46 WIB
Sebelum Muhammad Ali jadi petinju kelas dunia, John Lennon dkk sudah "meramalkan" kesuksesan sang juara dengan melakukan sesi foto bersama.
The Beatles melakukan sesi pemotretan bersama Muhammad Ali, tepat sebelum dia menjadi juara dunia. (Hulton Archive/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tanggal yang tertera di kalender waktu itu adalah 18 Februari 1964. Itu hari ke-11 The Beatles melakukan tur dan wawancara televisi. Pada hari itu, mereka ditawari kesempatan berfoto bersama petinju juara.

Pada waktu yang sama, Cassius Marcellus Clay Jr. tengah mempersiapkan diri menghadapi nemesisnya, sang juara dunia kelas berat Sonny Liston. Cassius Clay tidak diunggulkan. Dia kuda hitam dengan angka taruhan 7-1.

Mengutip laman Rollingstone, The Beatles awalnya dijadwalkan melakukan pemotretan dengan Liston, sang juara. Tapi, Liston tidak tertarik bertemu Beatles. Jadilah, The Beatles bertemu dengan petinju berusia 22 tahun yang namanya belum melejit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan itu, jadi momen magis.

“Halo Beatles!” kata Clay, sembari memasuki ruangan. “Kita harus melakukan roadshow bersama. Kita akan kaya!”

Tidak peduli shutter kamera fotografer Harry Benson yang terus berbunyi, Clay dan The Beatles saling becanda. Clay berpura-pura meninju George Harrison dan sisa anggota The Beatles berpose seperti domino yang jatuh berurutan.

Clay menggendong Ringo Starr dan dia berpose layaknya juara dengan semua anggota The Beatles bergelimpangan di ring.

Waktu itu, hasil pemotretan tersebut memberi keuntungan bagi Clay, karena The Beatles "membawa serta" para penggemarnya. Dengan kata lain, The Beatles menambah nilai publisitas bagi sang petinju.

Seminggu kemudian, The Beatles kembali ke Inggris dan tengah melakukan rekaman untuk single Can’t Buy Me Love dan di AS, Clay mengukir sejarah.

Usai tujuh ronde yang intens, Sonny Liston menyerah kalah dan memberikan gelar juara dunia kelas berat pada Clay. Kemenangan itu jadi momen paling mengejutkan dalam sejarah tinju.

“Aku yang terhebat,” kata Clay, yang kemudian memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Muhammad Ali. “Aku mengguncang dunia!”

Uniknya, kata-kata yang diteriakkan Clay di ring usai mengalahkan Liston, menginspirasi Lennon untuk membuat lagu, sembilan tahun kemudian.

Lagu tersebut berjudul I’m The Greatest dan dinyanyikan oleh sang penggebuk drum The Beatles, Ringo Starr.

[Gambas:Youtube] (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER