Ketika Keberlangsungan Seni Terancam Bencana

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jun 2016 09:31 WIB
Tutupnya Louvre akibat banjir di Prancis menjadi simbol bahwa seni akan bertahan jika manusia hidup harmonis dengan alam.
Museum Louvre pun harus tutup karena banjir di Perancis. (Thierry Chesnot/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jika ada museum yang bisa menampung karya-karya seni besar dari tahun ke tahun, Museum Louvre di Prancis jawabannya. Itu ibarat rumah untuk berbagai masterpiece, mulai Napoleon, zaman Yunani, sampai Michelangelo.

Museum itu didirikan sejak revolusi Prancis pada 1793. Koleksi karyanya pun tak terbatas Mona Lisa semata.

Koleksi-koleksi seni semacam itu yang dipercaya manusia bertahan sepanjang zaman. Meski bencana di mana-mana, seni dianggap akan abadi menyuarakan apa yang ada pada zamannya, karena mereka aman tersimpan di museum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun apa yang terjadi pada Louvre membuktikan seni pun tak bisa abadi.

Museum itu tutup lantaran meluapnya Sungai Seine yang menyebabkan banjir melanda Prancis. The Guardian menulis, bahkan Mona Lisa, Arnolfini, dan karya Shakespeare serta Beethoven pun tak bisa bertahan dari banjir.

Louvre ditutup demi memberi kesempatan pada stafnya untuk menyelamatkan karya-karya masterpiece yang tersimpan di dalamnya.

Di sisi lain, itu juga membuktikan bahwa seni akan selamat hanya jika manusia hidup berdampingan dengan alam. Sebab, entah banjir maupun bencana alam lainnya hanya akan terjadi jika tangan manusia merusak.

Perusakan alam bukan hanya berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri, tetapi juga karya seni yang merupakan bukti peradaban tinggi. Karya besar akan terlupakan jika terkena bencana.

Tutupnya Louvre dan kenyataan banjir yang mengepungnya, seperti ditulis oleh Jonathan Jones, merupakan simbol yang menjadi pengingat manusia untuk lebih memerhatikan alam, demi seni. (rsa/vga)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER