Jakarta, CNN Indonesia -- Jika ada museum yang bisa menampung karya-karya seni besar dari tahun ke tahun, Museum Louvre di Prancis jawabannya. Itu ibarat rumah untuk berbagai
masterpiece, mulai Napoleon, zaman Yunani, sampai Michelangelo.
Museum itu didirikan sejak revolusi Prancis pada 1793. Koleksi karyanya pun tak terbatas Mona Lisa semata.
Koleksi-koleksi seni semacam itu yang dipercaya manusia bertahan sepanjang zaman. Meski bencana di mana-mana, seni dianggap akan abadi menyuarakan apa yang ada pada zamannya, karena mereka aman tersimpan di museum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun apa yang terjadi pada Louvre membuktikan seni pun tak bisa abadi.
Museum itu tutup lantaran meluapnya Sungai Seine yang menyebabkan banjir melanda Prancis. The Guardian menulis, bahkan Mona Lisa, Arnolfini, dan karya Shakespeare serta Beethoven pun tak bisa bertahan dari banjir.
Louvre ditutup demi memberi kesempatan pada stafnya untuk menyelamatkan karya-karya
masterpiece yang tersimpan di dalamnya.
Di sisi lain, itu juga membuktikan bahwa seni akan selamat hanya jika manusia hidup berdampingan dengan alam. Sebab, entah banjir maupun bencana alam lainnya hanya akan terjadi jika tangan manusia merusak.
Perusakan alam bukan hanya berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri, tetapi juga karya seni yang merupakan bukti peradaban tinggi. Karya besar akan terlupakan jika terkena bencana.
Tutupnya Louvre dan kenyataan banjir yang mengepungnya, seperti ditulis oleh Jonathan Jones, merupakan simbol yang menjadi pengingat manusia untuk lebih memerhatikan alam, demi seni.
(rsa/vga)