Jakarta, CNN Indonesia -- Rambut klimis, plus seragam jaket dan celana ketat, menjadi
trademark The Changcuters sejak awal menyapa ranah musik Tanah Air, pada 2005. Gaya rock n' roll-nya mengingatkan pada Rolling Stones atau Wonders pada era 1960-an.
Ketika itu, satu dekade lalu, rata-rata anak band Indonesia bergaya
rock star dengan kaus dan celana jin, macam ADA Band, Andra and the Backbone, Armada, Alexa. Tak heran bila virus rock n' roll ala The Changcuters menarik perhatian.
Berdirinya band asal Bandung ini bermula dari persahabatan Dipa (bass), Tria (vokal) dan Qibil (gitar) semasa kuliah. Berikutnya, Qibil mengajak dua teman semasa SMA, Alda (gitar) dan Erick (drum), untuk ikut bergabung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan bantuan Uki 'Noah' (ketika itu masih bersama Peterpan), ke-lima anak muda ini kemudian merilis album musik pertama pada 2006 dengan judul
Mencoba Sukses. Sayang, album tersebut gagal sukses. Namun mereka tak patah arang.
Dua tahun kemudian, pada 2008, mereka kembali merilis album bertajuk
Mencoba Sukses Kembali. Kali ini, dua lagu,
Racun Dunia dan
I Love You Bibeh menjadi
hits. Nama The Changcuters mendadak beken sebagai salah satu band sukses.
Saat sedang jaya-jayanya, berbagai acara musik di sejumlah stasiun televisi Indonesia berbondong-bondong menawarkan The Changcuters untuk tampil menghibur penonton. Berbagai merek juga mengontrak Tria dkk sebagai model iklannya.
Makin terkenal, kiprah The Changcuters pun makin membuncah. Pada tahun yang sama, The Changcuters menjajal layar lebar. Melalui film
The Tarix Jabrix, seluruh personel The Changcuters menjajal kebolehannya untuk berakting.
Lagu
I Love You Bibeh pun turut menjadi salah satu
soundtrack film tersebut. Sontak album ke-dua mereka terjual lebih dari 75 ribu buah. The Changcuters berhasil meraih penghargaan sebagai Band Pendatang Baru Terbaik di AMI Awards 2009.
Pada 2009, The Changcuters kembali merilis album ke-tiga,
The Changcuters dan
Misteri Kalajengking Hitam. Mereka juga membintangi film
The Tarix Jabrix 2, sekuel film sebelumnya.
The Tarix Jabrix 3 pun turut mereka lakoni pada 2011.
Hingga kini, The Changcuters masih tampil dengan gaya mereka yang seragam. Hanya saja Tria dkk tidak lagi tampil dengan potongan rambut mangkok—bob lurus dengan poni menutupi hingga sebatas alis—yang pernah menjadi ciri khasnya.
The Changcuters dikabarkan akan segera merilis album ke-enam bertajuk
Binauralis. Album ini merupakan sebuah lanjutan trilogi ke-dua setelah album
Visualis yang dirilis di pengujung 2013.
Sebagai perkenalan album
Binauralis, The Changcuters lebih dulu mengeluarkan
single berjudul
Hmmm Sudah Kuduga. Lagu ini merupakan sebuah 'nyanyian kode' untuk mengasah insting pendengar yang menyimaknya secara seksama.
Tidak hanya satu lagu saja, tapi seluruh isi album ke-enam ini akan turut bercerita mengenai misteri simbol, kode, ataupun cerita, di balik unsur pendengaran.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai album terbaru tersebut, The Changcuters akan hadir di kantor CNN Indonesia.com di acara Music at Newsroom. Saksikan penampilan unik mereka pada Rabu (22/6) pukul 14.00-15.00 WIB hanya di www.cnnindonesia.com!
(vga/vga)