Satu Dekade The Changcuters, Sang Penebar Virus Rock n' Roll

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jun 2016 14:08 WIB
The Changcuters akan tampil CNN Indonesia.com Music at Newsroom pada Rabu (22/6) pukul 14.00-15.00 WIB.
The Changcuters akan tampil CNN Indonesia.com Music at Newsroom pada Rabu (22/6) pukul 14.00-15.00 WIB. (Dok. CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rambut klimis, plus seragam jaket dan celana ketat, menjadi trademark The Changcuters sejak awal menyapa ranah musik Tanah Air, pada 2005. Gaya rock n' roll-nya mengingatkan pada Rolling Stones atau Wonders pada era 1960-an.

Ketika itu, satu dekade lalu, rata-rata anak band Indonesia bergaya rock star dengan kaus dan celana jin, macam ADA Band, Andra and the Backbone, Armada, Alexa. Tak heran bila virus rock n' roll ala The Changcuters menarik perhatian.

Berdirinya band asal Bandung ini bermula dari persahabatan Dipa (bass), Tria (vokal) dan Qibil (gitar) semasa kuliah. Berikutnya, Qibil mengajak dua teman semasa SMA, Alda (gitar) dan Erick (drum), untuk ikut bergabung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan bantuan Uki 'Noah' (ketika itu masih bersama Peterpan), ke-lima anak muda ini kemudian merilis album musik pertama pada 2006 dengan judul Mencoba Sukses. Sayang, album tersebut gagal sukses. Namun mereka tak patah arang.

Dua tahun kemudian, pada 2008, mereka kembali merilis album bertajuk Mencoba Sukses Kembali. Kali ini, dua lagu, Racun Dunia dan I Love You Bibeh menjadi hits. Nama The Changcuters mendadak beken sebagai salah satu band sukses.

Saat sedang jaya-jayanya, berbagai acara musik di sejumlah stasiun televisi Indonesia berbondong-bondong menawarkan The Changcuters untuk tampil menghibur penonton. Berbagai merek juga mengontrak Tria dkk sebagai model iklannya.

Makin terkenal, kiprah The Changcuters pun makin membuncah. Pada tahun yang sama, The Changcuters menjajal layar lebar. Melalui film The Tarix Jabrix, seluruh personel The Changcuters menjajal kebolehannya untuk berakting.

Lagu I Love You Bibeh pun turut menjadi salah satu soundtrack film tersebut. Sontak album ke-dua mereka terjual lebih dari 75 ribu buah. The Changcuters berhasil meraih penghargaan sebagai Band Pendatang Baru Terbaik di AMI Awards 2009.

Pada 2009, The Changcuters kembali merilis album ke-tiga, The Changcuters dan Misteri Kalajengking Hitam. Mereka juga membintangi film The Tarix Jabrix 2, sekuel film sebelumnya. The Tarix Jabrix 3 pun turut mereka lakoni pada 2011.

Hingga kini, The Changcuters masih tampil dengan gaya mereka yang seragam. Hanya saja Tria dkk tidak lagi tampil dengan potongan rambut mangkok—bob lurus dengan poni menutupi hingga sebatas alis—yang pernah menjadi ciri khasnya.

The Changcuters dikabarkan akan segera merilis album ke-enam bertajuk Binauralis. Album ini merupakan sebuah lanjutan trilogi ke-dua setelah album Visualis yang dirilis di pengujung 2013.

Sebagai perkenalan album Binauralis, The Changcuters lebih dulu mengeluarkan single berjudul Hmmm Sudah Kuduga. Lagu ini merupakan sebuah 'nyanyian kode' untuk mengasah insting pendengar yang menyimaknya secara seksama.

Tidak hanya satu lagu saja, tapi seluruh isi album ke-enam ini akan turut bercerita mengenai misteri simbol, kode, ataupun cerita, di balik unsur pendengaran.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai album terbaru tersebut, The Changcuters akan hadir di kantor CNN Indonesia.com di acara Music at Newsroom. Saksikan penampilan unik mereka pada Rabu (22/6) pukul 14.00-15.00 WIB hanya di www.cnnindonesia.com! (vga/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER