Jakarta, CNN Indonesia -- Para penggemar
Game of Thrones (GoT) dan NBA pada Minggu malam ini (19/6) benar-benar dihadapkan pada dilema berat. Mereka harus memilih menonton episode akhir Got atau final NBA yang disiarkan pada jam yang sama.
Final NBA, Game 7, mempertandingkan Cleveland Cavaliers dan Golden State Warriors. Sementara GoT menyuguhkan
‘Battle of the Bastards’ yang mempertarungkan Jon Snow dan Ramsay Bolton—disebut-sebut aksi ‘terbesar’ sepanjang sejarah HBO.
Pada Minggu lalu, HBO merilis cuplikan episode pamungkas tersebut. Tampak pasukan Jon Snow berjumlah lebih sedikit dari pada pasukan Ramsay Bolton. Meski begitu, HBO menjanjikan adegan perang kali ini lebih kolosal—terbesar dibanding sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sutradara episode pamungkas ini, Miguel Sapochnik, adegan perang selalu ditunggu-tunggu para pengemar. Sebelumnya, pria Inggris ini menyutradarai episode sembilan bertajuk
Hardhome yang juga menyelipkan adegan perang semikolosal.
"Setiap perang yang terjadi dalam GoT itu unik. Saya rasa itu adalah alasan mengapa [produser David Benioff dan Dan Weiss] terus membuat GoT," kata Sapochnik, sebagaimana dilansir Entertainment Weekly.
"Dalam episode
Battle of Bastards atau BoB, [penulis naskah] David Benioff dan D.B. Weiss ingin memperlihatkan tontonan yang menarik,” ia menambahkan. “Pertempuran strategis yang tidak bisa mereka lakukan di musim satu dan dua. Saya tertarik menggambarkan dua hal dalam perang: ketakukan dan keberuntungan."
Membuat adegan perang bukan perkara mudah, terutama dalam hal koordinasi. Kurang lebih tim produksi GoT menghabiskan waktu selama 25 hari, 500 figuran, 600 staf produksi dan 70 kuda. Tentunya juga mengeluarkan biaya banyak.
Namun melihat hasilnya, ia yakin, episode pamungkas GoT menampilkan adegan terbaik selama masa tayang enam musim. Hal ini dengan sendirinya membuktikan keandalan Sapochnik sebagai sutradara. Apalagi musim sebelumnya, ia berhasil mengemas
Hardhome.
Weiss menambahkan, "Sapochnik mengalahkan hasil karyanya sendiri [dengan menghasilkan
Battle of Bastards]. Ia melakukan pertempuran pada Abad Pertengahan dengan sumber daya dan koreografi yang tepat. Kami seperti membuat sesuatu yang segar dan jarang Anda lihat di televisi maupun film.”