Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hanya
Game of Thrones yang mengakhiri tayangannya pada Minggu malam ini (19/6),
Vicious juga. Komedi situasi yang ditayangkan ITV ini dibintangi Ian McKellen dan Derek Jacobi, masing-masing sebagai Freddie dan Stuart.
PBS dari Amerika Serikat sudah menayangkan cuplikan episode akhir
Vicious via YouTube sejak sepekan lalu, walaupun ITV dari Inggris, sebagaimana dikabarkan laman Business Standard, malah belum mengumumkan apa pun.
Vicious mengisahkan hubungan sejoli
gay manula yang mengalami pasang surut. Sejauh ini, belum ada keterangan dari sineas serial televisi yang disiarkan ITV sejak 2013 ini, baik dari penulis naskah Mark Ravenhill dan Gary Janetti, maupun sutradara Ed Bye.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Youtube]Entah lantaran
Vicious berakhir, makanya Ian jauh-jauh ke Shanghai untuk mencari cinta. Sebagaimana dikabarkan
Telegraph, baru-baru ini, Ian bergabung dengan banyak orang di '
marriage market’ dan memamerkan secarik kertas berisi keterangan dirinya.
“
Ian. 5'11'', 77 years, Cambridge University, house in London, still active.” Demikian bunyi tulisan tangan Ian, layaknya orang mencari jodoh. Tak lupa, ia mengutip kata-kata Shakespeare yang berbunyi, "
Love looks not with the eyes, but with the mind.”
Tentu saja, Ian hanya bercanda. Ia hanya larut dalam suka cita '
marriage market' di People's Square, Shanghai. Itu dilakukan Ian di sela agendanya di China, selain menghadiri Shanghai International Film Festival dan program
Shakespeare Lives.Program tersebut digencarkan di berbagai negara sebagai bagian dari peringatan 400 tahun Shakespeare mangkat. Menurut Ian, lakon teater Shakespeare masih relevan hingga saat ini. Makanya ia giat menggencarkan program ini di sekolah-sekolah mancanegara.
Selain itu, Ian juga meresmikan sejumlah koleksi film British Film Institute bertajuk
Shakespeare on Film di Shanghai, pada awal pekan lalu. Saat menyampaikan pidatonya, Ian memuji Shakespeare.
"Saya bukan orang yang percaya dengan agama. Tapi, jika saya harus [percaya], saya akan memilih Shakespeare," ujar pria berusia 77 tahun ini. Sebelumnya, Ian memang berkesempatan untuk memerankan sejumlah karya Shakespeare.
"Dia [Shakespeare] tampaknya benar-benar memahami kita semua. Ia paham jika kita jatuh cinta, ia paham kita cemburu, kita marah, kita merasa ambisius, tapi dia tidak pernah menghakimi kita. Saya pikir hal itulah yang berharga darinya. Dia tidak mendapat pesan apa pun selain kita semua adalah manusia," katanya.
Sementara itu, dilansir dari Hollywood Reporter, Ian juga menyuarakan pendapatnya mengenai serangan penembakan di Orlando, pada Minggu lalu (12/6).
"Banyak hal yang bisa dibicarakan soal kekerasan di dunia saat ini. [Tapi] saya lebih memilih menjadi orang yang damai. Saya pikir, kekerasan di level personal ataupun level negara adalah sebuah kekejaman. Saya bisa merasakan kesulitan mereka [para korban].”
(vga/vga)