Manfaat dan Mudarat di Mata Teuku Wisnu

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jun 2016 12:39 WIB
Satu tahun belakangan, aktor yang kerap tampil di layar kaca ini memutuskan untuk hijrah. "Hati tenang dan damai," katanya.
Tengku Wisnu (Dok. Tengku Wisnu/Instagram)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak orang tentu ingin menjadi orang baik. Beragam hal dilakukan agar kelak memiliki pribadi yang lebih baik lagi. Salah satu caranya adalah dengan mempelajari agama secara mendalam. Itu lah yang saat ini tengah dilakukan oleh aktor Teuku Wisnu.

Satu tahun belakangan, aktor yang kerap tampil di layar kaca ini memutuskan untuk hijrah. Saat ditemui secara khusus, Wisnu merasa bahwa dirinya sudah harus mendalami agama Islam dengan baik. Meski begitu, bukan berarti Wisnu secara total meninggalkan layar kaca.

"[Ada] Beberapa kegiatan di stasiun televisi. Saya bilang, bukan enggak mau main sinetron, tapi saya lebih melihat ke arah manfaat dan mudharatnya [buruknya]. Saya lihat antara itu, mana yang lebih besar," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Syuting yang sekarang ini memang lebih ke arah program-program religi. Sekarang saya juga punya bisnis, ada busana muslim Gerai Hawa, usaha di bidang aplikasi Islam, usaha oleh-oleh strudel," pria 31 tahun kelahiran Jakarta ini menambahkan.

Keputusannya untuk tidak lagi bermain sinetron dikarenakan kegiatannya tersebut menyita banyak waktu. Terlebih lagi, Wisnu kini telah berkeluarga. Ia merasa tidak sanggup jika harus banyak menghabiskan waktu di lokasi syuting seperti dulu.

Hingga saat ini, Wisnu mengaku tidak memiliki keinginan untuk kembali melakoni peran dalam sinetron-sinetron yang membuat namanya melambung. Jika pun sinetron tersebut berbau religi, ia tetap tidak mau. Wisnu tetap fokus pada tujuan utamanya untuk mengisi kehidupan dengan hal yang bermanfaat.

"Saya di stasiun [televisi] yang sekarang aja masih muncul, kan? Karena saya melihat manfaat dan mudaratnya. Kalau stasiun [televisi] seperti Rodja TV, Wesal TV, Insan TV, itu kan manfaatnya in sha Allah besar sekali. Jadi kalau memang dikasih kesempatan ke situ, kenapa enggak," tambahnya.

Di samping menjalani kegiatan syuting dan bisnis, Wisnu juga acapkali mengikuti kajian Islam di beberapa tempat. Bahkan, ia juga turut menjadi pendamping atau moderator bagi ustaz yang mengisi kajian. Tak jarang, Wisnu justru ditawari masyarakat untuk mengisi kajian. Namun, aktor asal Aceh ini menolak hal tersebut.

"Saya belum mengisi kajian. Ada yang nawarin, tapi saya selalu bilang, 'saya bukan ustaz. Ada ustaznya enggak? Kalau perlu ada [ustaz], jadi saya bisa mendampingi.' Tapi kalau dibilang untuk anak-anak muda, sharing pengalaman hijrah, saya masih bisa. Karena cuman sharing sebatas pengalaman ke anak-anak muda, ke anak kuliah. Ya sebatas itu aja," ungkapnya.

Pendalaman agama Islam yang ia lakukan tersebut juga dibantu oleh rekan-rekan ustaz kenalannya. Ayah anak semata wayang Teuku Adam Al-Fatih ini mengaku senang bisa banyak belajar dari beberapa ustaz. Hal itu membuat wawasan yang ia miliki menjadi lebih luas.

Dalam permasalahan hidup pun, ia juga banyak mendapat solusi dari ustaz. Sebut saja Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Ahmad Sujai, Ustaz Khalid Basalamah, dan Ustaz Syafiq. Ke-empat ustaz tersebut lah yang banyak membantu Wisnu untuk mendalami Islam.

Sempat mengalami masalah akibat pernyataan yang ia ucapkan di televisi, rupanya cukup membuat Wisnu sedikit kaget dan tertekan. Beruntung, Wisnu memiliki saudara dan guru yang begitu luar biasa.

"Saran-saran dari ustaz, 'udah kamu diam saja dan minta maaf saja.' Jadi terima sajalah, walaupun orang enggak suka dengan statement [saya]. Ya, sudah," ujarnya.

Titik Balik Kehidupan

Wisnu juga sempat bercerita mengenai pengalaman spiritual yang ia rasakan. Kala itu, ia tengah berada di suatu titik kehidupan yang membuatnya takut.

"Oke, saya harus mendalami agama saya ini nih, agama Islam. Ada [saat] ketika saya merasa takut banget mati dan enggak pernah kebayang kalau mati itu dalam keadaan kufur [kafir]. Dan di situ saya ngerasa saya harus hijrah. Saya enggak boleh seperti ini, enggak boleh di jalan yang enggak benar. Saya harus di jalan yang benar," kenangnya.

Ketakutan itu yang membuat Wisnu mulai mengikuti beberapa kajian. Ia semakin sadar akan hal-hal yang boleh dilakukan dalam Islam dan yang tidak, serta ganjaran-ganjaran yang akan diterimanya kelak. Menurutnya, dengan kajian yang ia ikuti tersebut ia "semakin ngeri dengan dosa-dosa dan semakin senang untuk beribadah."

Rupanya, alasan hijrah tidak hanya itu. Wisnu yang acapkali tampil sebagai tokoh protagonis di sinetron, membuat masyarakat melihatnya sebagai orang baik di dunia nyata. Hal tersebut justru dirasa Wisnu sebagai sebuah beban.

"Saya ngeri banget sama munafik. Ditampakkannya baik, padahal sebenarnya tidak. Ganjaran munafik pun besar. Banyak ayat di Alquran tentang munafik. 'Sesungguhnya orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan paling bawah di neraka dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.' Itu jadi ngeri kan."

Tapi setelah saya banyak tahu bahwa tua itu bukan tanda mati, sakit itu bukan tanda mati, saya memutuksan untuk berhijrah. Tidak pakai nanti-nanti. Kita bisa mati kapan pun, muda bisa mati, sehat juga.Tengku Wisnu
Sempat terpikir olehnya untuk menunda ke-hijrah-annya. "Dulu saya berpikir, [kalau saya] masih muda, saya gunakan dulu masa muda dengan senang-senang. Kalau ada maksiat dikit, jalanin. Tapi setelah saya banyak tahu bahwa tua itu bukan tanda mati, sakit itu bukan tanda mati, saya memutuksan untuk berhijrah. Tidak pakai nanti-nanti. Kita bisa mati kapan pun, muda bisa mati, sehat juga."

Keyakinannya untuk mendalami agama Islam diakuinya sebagai keputusan yang tepat. "Hati  tenang dan damai," itulah yang Wisnu rasakan. Ia mengaku lebih bersemangat saat menjalani ibadah dan amal baik, serta semakin takut jika berbuat dosa.

"Dari situ [kajian] jadi paham kalau berbuat baik akan dapat surga. Kalau melakukan hal yang tidak baik, pasti takut, 'aduh ini masuk neraka'. Bagaimana kalau kita melakukan suatu kejahatan lalu tiba-tiba kita mati? Sedangka seorang muslim itu dilihat dari amal terakhirnya. Naudzubillah, jika kita melakukan maksiat, kemudian kita mati," jelasnya.

Ia turut menekankan bahwa jika ingin mendalami agama Islam, harus berasal dari sumber yang jelas.

Beruntung, keinginan hijrah dari Wisnu didukung oleh keluarga dan sang istri, Shireen Sungkar. Lebih dari itu, justru kini Shireen juga ikut berhijrah seperti Wisnu.

"Alhamdulillah istri dan keluarga menerima dengan baik, walaupun awalnya kaget," katanya. "Semua orang butuh proses untuk berubah. Alhamdulillah [istri] jadi mulai ikut juga. Intinya, orang tua, istri, keluarga, menghargai dan menerima, in sha Allah. Ya, namanya jadi benar, kan."

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER