Jakarta, CNN Indonesia -- Belum sepekan merilis album musik perdana
Bersuara, grup musik Alvin and I sudah memanaskan Mulyono (Musik dan Lagu You Know!), acara musik kebanggaan warga Institut Teknologi Bandung (ITB), pada Sabtu (18/5).
Laman Roi Radio mengabarkan, Alvin and I menjadi pemungkas Mulyono Jilid IV bertajuk
Mustarah yang digelar di Substore Pasar Cikapundung. Lagu-lagu folk yang mereka dendangkan membuat suasana sejuk dan syahdu.
“Semua penonton duduk, sambil sebagian
ngemil cireng dari Substore, sebagian mengabadikan momen dengan
smartphone, dan ada juga yang khusyuk nonton sambil nyanyi-nyanyi kecil,” demikian dilansir oleh Roi Radio.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di pengujung penampilannya,” Roi Radio menambahkan, “Alvin and I mengajak penonton menyanyikan bersama lagu
Tenang Jiwa. Sjahdoe!” Begitu Alvin and I menuntaskan aksinya, menurut Roi Radio, para penonton kenyang dan senang.
Selain Alvin and I, Mulyono Jilid IV juga dimeriahkan oleh penamapil lain, dari Oscar Lolang, Etza Meisyara, Bin Idris, sampai Mamatgospel. Roi Radio berharap, acara musik macam Mulyono terus diestafet sampai jilid berikut.
Tentu saja bukan semata mengestafet acara musik, melainkan pesan-pesan bijak dalam lirik lagu yang dibawakan penyanyinya. Seperti lagu-lagu Alvin and I, yang mengajak masyarakat Indonesia untuk peduli hutan Indonesia.
Beberapa hari lalu, para personel, Alvin (vokal/gitar), Regina (vokal), Andri (vokal/pianika), Surya (perkusi), Aga (bass), Rizal (angklung), Daniel (glockenspiel/karinding) dan Rafdhi (Gitar) merilis musik video lagu
Sastra Hutan. Video musik berdurasi empat setengah menit ini dibuka dengan sedikit penjelasan tentang flora, fauna dan hutan di Indonesia. Selanjutnya memperlihatkan tumbuhan dan hutan mati. Suatu tema yang langka diusung oleh musisi.
"
Hutan akan selalu ada, jangan kau acuhkan dia. Cobalah datang ke sana, dengarkan suara nada sastra hutan," demikian penggalan lirik lagu
Sastra Hutan. Alvin menyatakan, grup band-nya memang ingin menyampaikan pesan bijak secara luas.
[Gambas:Youtube]"Pesan utamanya memang menjaga hutan, tapi yang terpenting, interpretasi dari lagu ini yang dicurahkan ke video adalah semangat bahwa kita itu bersinergi dengan alam tidak hanya manusia saja," kata Alvin kepada CNNIndonesia.com
Pada awalnya, Alvin mengaku resah dengan salah satu hutan di Jawa Barat yang kurang diperhatikan. Padahal hutan itu menjadi salah satu tujuan wisata. Tetapi orang-orang yang berkunjung ke hutan itu kurang memperhatikan keberlangsungannya.
"Andai hutan bisa berbicara, mungkin mereka akan marah pada apa yang dilakukan oleh manusia. Sedih karena perbuatan pengunjung yang merusak tumbuhan," lanjut Alvin.
Dalam pembuatan video musik tersebut, Alvin and I tidak bekerja sendiri. Mereka melibatkan Klub Aktivis Pegiat dan Pemerhati Alam (KAPPA) dan TJ Pictures. Kurang lebih mereka menghabiskan waktu selama empat hari untuk syuting di Gunung Papandayan, Jawa Barat. Gunung Papandayan dipilih karena visibilitas dan kemampuan tim untuk menggarap video musik.
"Hutan mati di Gunung Papandaya itu akibat letusan gunung, tapi hutan mati itu untuk pesan dalam bentuk visual. Kami ingin menunjukan hutan mati agar terselamatkan bermula dari menanam bibit tumbuhan dulu," kata Alvin.
Alvin and I bukan grup band Indonesia pertama yang membuat lagu peduli lingkungan hidup. Sebelumnya Navicula, Nosstress dan Dialog Dini Hari pernah melakukan hal serupa. Alvin mengaku terinspirasi dari video musik
Tentang Harimau milik Navicula.
Ia menjelaskan masih memiliki materi lagu yang juga bertema peduli lingkungan hidup. Saat ini, materi tersebut dalam proses aransemen. Sebelumnya, Alvin and I merilis album mini (EP)
Bersuara berisi lima lagu di perayaan Record Store Day (RSD) 2016.
(vga/vga)