Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah 16 tahun Asma Nadia berkecimpung di dunia tulis menulis. Karya-karyanya sangat laris di pasaran. Banyak hal yang ia jadikan inspirasi, tak terkecuali kisah hidupnya sendiri.
Yang menyenangkan, beberapa novelnya digemari dan diadaptasi ke layar lebar. Filmnya pun bernasib sama dengan novelnya, laris manis.
Film terbarunya,
Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea, bahkan sudah dinanti-nanti. Para penggemar berbondong-bondong ke bioskop untuk berebut tiket pemutaran perdana, pada Senin (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemui awak media, Asma berujar dengan nada bangga, "Ini film pertama yang serius [menjalin] kerja sama dengan Korea. Mudah-mudahan film ini bisa menghangatkan hati."
Ia lanjut menjelaskan bahwa beberapa adegan dalam film
Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea tidak seratus persen sama dengan kejadian nyata maupun novelnya.
Menurutnya, visual dan tulisan adalah dua hal yang berbeda.
"Memang ada perubahan dari novelnya. Tapi saya pikir, novel-novel sebelumnya [yang diangkat jadi film] juga ada pengembangan, dan saya sangat
welcome akan hal itu," kata wanita berusia 44 tahun bernama asli Asmarani Rosalba ini.
"Yang penting saya terlibat dalam pengembangan itu semua. Selama memperbagus cerita, enggak apa-apa," tambahnya.
Ditemui secara khusus oleh
CNNIndonesia.com saat konferensi pers dan pemutaran perdana, belum lama ini, Asma berujar bahwa 60 persen kisah dalam film adalah fiksi. "Tentu [kisah] jatuh cintanya itu fiksi, ya," katanya bergurau.
Namun karakter Hyun Geun adalah karakter nyata. Bahkan, Hyun Geun asli turut hadir di acara konferensi pers.
Persahabatan antara Hyun Geun dan Asma rupanya telah terjalin selama sepuluh tahun.
Persahabatan dua negara ini ternyata tidak mudah. Penggunaan bahasa adalah salah satu kendalanya. Hyun Geun tidak bisa berbahasa Inggris, pun Asma tidak bisa berbahasa Korea.
"Tapi persahabatannya bisa lama. Kalau ngobrol, campur bahasa Inggris, Korea, kadang pakai mata," kata Asma.
Melihat Morgan Oey yang berperan sebagai Hyun Geun, tentu saja membuat sang Hyun Geun asli merasa tersanjung.
"Dia [Morgan] tampan dan aktingnya bagus," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com. Baginya, film ini sangat menarik dan memuaskan. Ia turut memuji sang sahabat, "
Real [Asma] Nadia
is more beautiful."
Menurut Asma, sosok Morgan cukup merepresentasikan Hyung Geun.
"Karena dia [Morgan] baca novelnya juga. Dan yang saya ambil dari Hyun Geun asli itu baiknya dan senyumnya. Dia enggak pernah cemberut. Tapi aslinya memang belum beragama. Cuma, sebagai orang yang enggak percaya Tuhan kok baiknya, tulusnya, kalau
nolong orang itu
to the max gitu," kata perempuan yang telah menjelajah 60 negara dan 216 kota ini.
Selain turut membantu dalam pengembangan cerita, Asma juga ikut memilih pelakon dalam film.
Soal pilihan aktor jatuh pada Morgan, tak terlepas keinginannya sendiri. Ia berujar, "Dari awal memang inginnya Morgan. Enggak ragu dan dia kelihatan Korea-nya." Begitu pula dengan pemilihan Bunga Citra Lestari yang akrab disapa BCL sebagai pemeran Rania.
Pada awalnya, Asma serta pihak sineas Sunil Soraya dan Guntur Soeharjanto, ingin mencari pemeran yang memang mengenakan jilbab. Hanya saja, terdapat beberapa kendala, sehingga mereka memutuskan untuk memilih BCL.
Tak disangka, BCL justru semangat dengan peran tersebut.
Asma turut menyelipkan pesan dalam film. Ia ingin menularkan semangat bermimpi bagi masyarakat yang menontonnya.
Selain itu, lewat kisah cinta Rania ini lah, Asma juga menyampaikan, "Mungkin selama ini teman-teman ada yang belum mendapat kekasih. Jadi [dengan film ini] mereka bisa memilih, lebih baik
jomblo atau menikah saja."
(ard/ard)