Begitulah ungkapan andalan Rania Timur Samudera, seorang perempuan berjilbab yang senang menjelajah dunia. Keinginannya melihat dunia bukan tanpa alasan.
Sang ayah-lah yang menyemangatinya untuk terus berjalan menapaki negara-negara yang belum pernah ia datangi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhirnya, Rania pun mendapat julukan Jilbab Traveler.
Film
Jilbab Traveler: Love Sparks In Korea yang merupakan adaptasi dari novel Asma Nadia ini akan segera hadir di layar bioskop di seluruh Indonesia pada 5 Juli 2016 mendatang.
Ditemui oleh awak media saat konferensi pers sekaligus pemutaran filmnya belum lama ini, Bunga Citra Lestari atau yang akrab disapa BCL, pemeran Rania, mengaku senang dengan hasil film
Jilbab Traveler: Love Sparks In Korea.Bahkan ia mengaku sempat tak bisa tidur lantaran sangat penasaran dengan hasil film tersebut.
"
I'm very happy dengan hasilnya. Semuanya bagus. Terima kasih banyak Mas Guntur Soeharjanto [sutradara]. Mudah-mudahan semua yang menonton bisa menikmati," ujar BCL.
Menjadi tokoh utama dalam sebuah film tentu tidak mudah. Terlebih lagi, dalam film tersebut BCL dituntut untuk menggunakan jilbab.
Ia merasa bahwa sosok BCL dan sosok Rania harus ditampilkan dengan karakter yang berbeda.
Untuk mendalami karakter Rania, BCL jadi banyak bertukar pikiran dengan Asma.
"Dengan jilbab, aku harus kasih unjuk sisi yang berbeda dengan keseharian BCL. Mudah-mudahan enggak keliatan BCL di situ," katanya.
"Menjadi Rania sebuah
privilege. Aku merasa dekat dengan karakter Rania. [Untuk] observasi, sambil jalan [syuting]. Karena Rania asli ada terus di lokasi syuting," ujar pemain utama yang juga pengisi lagu tema dalam film ini.
Kisah ini memang merupakan kisah nyata Asma, hanya saja tidak sepenuhnya dibuat secara fakta. Mayoritas adegan, diakui Asma, merupakan sebuah pengembangan cerita dari novel.
Pun menurut BCL, film ini adalah sebuah film yang ringan dan mudah dipahami.
"Enggak perlu capek menontonnya," begitu katanya.
Istri dari aktor Ashraf Sinclair ini juga berharap agar masyarakat bisa menikmati film ini dengan bahagia, "Yang didapet dari cerita ini tuh
happy gitu, kita senang, walaupun
baper [terbawa perasaan] ya," ujarnya sambil bercanda.
Sepakat dengan sang pemain utama, produser Sunil Soraya juga merasa puas dengan hasil film.
"Saya ketemu sama Mbak Asma, ngobrol, dan lihat novelnya. Awalnya [dalam novel] gabungan negara, tapi kita putusin untuk
concern di Korea," katanya menjelaskan.
Film produksi RAPI Films ini merupakan sebuah film yang "membuat sedih sekaligus haru para penontonnya", menurut Asma.
Asma juga merasa bahwa novel
Jilbab Traveler yang ia tulis merupakan novel paling romantis yang pernah ia buat.
[Gambas:Youtube]