Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Mondo Gascaro mungkin masih terdengar asing bagi para pecinta musik Indonesia. Sebagian mereka mengenal Mondo dari grup band Sore dan sebagian lagi bisa jadi belum mengenalnya sama sekali.
Sejak mengundurkan diri dari Sore, Mondo tetap berkarier dalam bidang musik. Ia merasa musik adalah bagian dari hidupnya, sehingga memutuskan untuk bersolo karier.
Perlahan tapi pasti, pria berdarah campuran Indonesia dan Jepang ini merilis karya musiknya satu per satu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2014, Mondo merilis dua lagu, yang bertajuk
Komorebi dan
Satuday Light. Mendengarkan musiknya, ia seakan sedang mengajak pendengar merasakan keramaian kota saat sedang indah-indahnya.
Musiknya megah dan tak terduga, namun tetap bersahaja untuk didengar telinga awam.
Dua lagu itu menjadi awal mula pembuktian, bahwa Mondo bisa bermusik dengan kualitas yang baik, walau tidak lagi bergabung dengan Sore.
Komorebi dan
Satuday Light tak hanya di rilis di Indonesia. Dua lagu itu sempat dirilis dalam bentuk piringan hitam yang laris manis di Jepang.
Pada 2015, Mondo ikut berpartisipasi dalam perayaan Record Store Day dengan merilis kaset yang berisikan lagu
Komorebi dan
Satuday Light. Kaset yang hanya dicetak sebanyak 100 buah itu juga laku terjual sampai habis.
Sekitar dua bulan lalu, Mondo baru saja merilis lagu barunya yang berjudul
A Deacon Summer. Perilisan itu ditandai dengan pesta sederhana di Qubicle Center, Senopati.
Dapat dikatakan, lagu itu kembali menjadi pengingat eksistensi Mondo. Dalam Spotify, sampai saat ini lagu
A Deacon Summer sudah didengar sebanyak 101.820 kali.
Setelah merilis sejumlah karya, tahun ini ayah dari dua anak itu berencana merilis album perdananya. Ia menyatakan hal itu saat perilisan lagu
A Deacon Summer.Sayangnya, Mondo enggan memberi tahu lebih lanjut mengenai jumlah lagu dan konsep album perdananya, dengan maksud untuk memberi kejutan kepada penggemar setianya.
Di sela-sela proyek solonya, Mondo memiliki kesibukan lain yang juga masih berkaitan dengan musik. Ia menjadi seorang yang membuat musik untuk film.
Mondo pernah membuat musik untuk film
Berbagi Suami (2006),
Quickie Express (2007),
Pintu Terlarang (2008), dan
Hello Goodbye (2012).
Selain pernah tergabung dengan Sore dan terlibat dalam pembuatan album
Centralismo (2005) dan
Ports of Lima (2008), Mondo juga pernah memproduseri band lain.
Ia sempat menjadi produser album Payung Teduh yang bertajuk
Dunia Batas (2012) dan album Ayushita yang bertajuk
Morning Sugar (2013).
Saksikan penampilan musik dan bincang-bincang bersama Mondo Gascaro dalam acara CNN Indonesia Music at Newsroom yang akan ditayangkan pada Rabu (20/7) pukul 14.00 - 15.00 WIB hanya di situs www.cnnindonesia.com![Gambas:Youtube] (ard/ard)