50 Tahun Star Trek, Waralaba Sukses yang Sempat Tak Dianggap

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Minggu, 17 Jul 2016 13:43 WIB
Pada awalnya, serial Star Trek sempat tak dianggap, bahkan disangsikan bisa menjadi blockbuster.
Pada awalnya, serial Star Trek yang diperankan aktor Leonard Nimoy (Spock) sempat tak dianggap, bahkan disangsikan bisa menjadi blockbuster. (NBC Television via Wikimedia Commons)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keinginan manusia menjelajahi luar angkasa sudah muncul sejak berabad lalu. Imajinasi menguar lewat karya fiksi, From the Earth to the Moon (1865) karya Jules Verne, disusul petualangan Tintin episode Explorers on the Moon (1954) karya Hergé.

Karya Verne tersebut kemudian diadaptasi ke layar lebar oleh Georges Méliès pada 1902 dengan judul Le Voyage dans la Lune. Film yang berkisah tentang perjalanan roket ke bulan ini disebut-sebut sebagai film science fiction pertama.

Sejak itu, puluhan citra bergerak bertema luar angkasa terus diproduksi. Salah satunya, serial televisi Star Trek: The Original Series (1966) kreasi Gene Roddenberry. Kini, perayaan separuh abad waralaba Stark Trek dirayakan besar-besaran!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal awalnya, serial Star Trek sempat tak dianggap, bahkan disangsikan bisa menjadi blockbuster. Hingga tiga tahun berlalu, keberadaannya yang masih timbul tenggelam. Serial Star Trek hanya mampu bertahan sampai episode ke-79 di musim ke-tiga.

"Pada akhirnya, NBC membuat keputusan sederhana bahwa acara yang lain dapat menarik penonton lebih efisien," kata Lance Parkin dalam biografi pencipta Star Trek, Gene Roddenberry. Acara lain yang dimaksud yaitu serial ber-genre detektif, Ironside.

Meski begitu, Roddenberry tetap optimis dan pantang menyerah. Satu setengah tahun setelah pembatalan kelanjutan serial Star Trek, pertemuan pertama para penggemar Star Trek atau Trekkers, di New York, memunculkan harapan penciptaan seri baru.

Aktor Leonard Nimoy, pemeran Spock versi orisinal, tetap dilibatkan di Star Trek generasi baru (2009). (REUTERS/Fred Prouser)

Pada 1974, serial Star Trek: The Animated Series menghiasi layar kaca. Walau hanya berumur pendek, setidaknya serial ini membuktikan ada peluang baru. Selanjutnya, pada 1977, Paramount Studios mengumumkan siap mengangkat serial ini ke layar lebar.

Dua tahun kemudian, film perdana Star Trek: The Motion Picture ditayangkan di bioskop, disusul sederet sekuel hingga 1994. Film ini didukung aktor yang sama dengan serialnya, Leonard Nimoy (Spock), William Shatner (Kirk) dan George Takei (Hikaru Sulu).

Lalu, mulai era 1996-2002, aktor lama “lenyap” digantikan aktor baru. Nama aktor Patrick Stewart dan Jonathan Frakes sempat melegenda, masing-masing sebagai Jean-Luc Picard dan William T. Riker, di tiga seri, First Contact, Insurrection dan Nemesis.

Tujuh tahun berlalu, film Star Trek generasi baru diproduksi oleh J.J. Abrams dengan menampilkan aktor muda, Zachary Quinto (Spock), Chris Pine (James T. Kirk) dan John Cho (Hikaru Sulu). Satu-satunya aktor lama, Nimoy, tetap dilibatkan.

Sebelumnya, sang sineas genius dikenal lewat serial Alias, Felicity dan Lost. Tanpa menjelaskan secara detail, Abrams mengakui, keterlibatan di Star Trek (2009) diawali pembicaraan konyol. Namun tidak demikian halnya pendapat Trekkers.

Menurut Trekkers, Star Trek (2009) layak disebut karya terbaik berkat visual yang lebih segar. Orisinalitasnya pun terjaga, namun tetap sesuai kondisi nyata saat ini. Lantas disambung sekuelnya, Into Darkness (2013) dan yang paling gress, Beyond (2016).  

50 Tahun Perayaan Star Trek

Dilansir dari Independent, 50 tahun sejak awal penayangannya, Star Trek berkembang menjadi waralaba yang sangat menguntungkan. Ulang tahunnya dirayakan di seluruh dunia. Salah satunya lewat perilisan Star Trek Beyond pada 22 Juli 2016 mendatang.

Selain itu, ada sebuah film dokumenter baru, For The Love of Spock, yang menceritakan tentang Leonard Nimoy, aktor pemeran  ras Vulcan bertelinga runcing, Spock. Perayaan ulang tahun Star Trek tak berhenti sampai di situ saja. Ada juga perayaan besar yang akan dilakukan di Blackpool, Lancashire.

Paul Gregg dari Apollo Resorts Blackpool, memperhitungkan laba dari Festival Film Star Trek di Opera House Blackpool dan pameran besar yang berlangsung sepanjang musim panas, bisa mencapai £50 juta atau sekitar Rp864 miliar. Nilai fantastis untuk mendongkrak perekonomian lokal di kota pesisir itu.

Pameran ini membawa dek Starship Enterprise ke Blackpool beserta banyak properti dan kostum asli lainnya. Sebuah aplikasi pun dirancang untuk memungkinkan pengunjung mendengarkan komentar dari aktor Star Trek dan para ahli.

"Saya pikir, apa yang kami sadari adalah bahwa banyak hal besar dari Star trek yang diikuti Trekkies, ada banyak yang menyimpan koleksi Star Trek dalam lemari mereka dari orang-orang yang tidak selalu mau mengakui untuk menjadi 'Trekkies,’ tetapi masih menikmati film dan semua hal tentang Star Trek," kata Gregg.

Aktor dan komedian asal Inggris, Simon Pegg, yang ikut andil dalam film baru Star Trek, pun sepakat dengan pernyataan tersebut.

"Anda harus membawa orang-orang baru pada saat yang sama menyenangkan orang tua sebagai fans lama,” katanya kepada CinemaCon. “Star Trek sangat inklusif, itu selalu membawa banyak orang bersama-sama, itulah cerita sesungguhnya.”

[Gambas:Youtube]

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER