Karakter Gay di 'Star Trek' Dianggap Impian yang Terwujud

Rizky Sekar Afrisia & M. Andika Putra | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2016 09:15 WIB
Muncul perdebatan soal terungkapnya karakter Hikaru Sulu menjadi gay. Tapi Simon Pegg bilang, itu merupakan perwujudan impian semua orang.
Simon Pegg menjelaskan pendapatnya soal keputusan membuat Hikaru Sulu gay. (REUTERS/Neil Hall)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mencuatnya Hikaru Sulu sebagai karakter homoseksual dalam Star Trek Beyond memicu perdebatan. Sutradara Justin Lin dan penulis naskah Simon Pegg sepakat membuat Sulu homoseksual, salah satunya untuk menghormati pemeran pertama karakter itu, George Takei.

Di dunia nyata, aktor yang membawa karakter Sulu menjadi populer itu memang seorang homoseksual. Ia menikah dengan seorang pria dan memiliki anak. Demikian pula Sulu akan digambarkan dalam Star Trek Beyond yang rencananya tayang di bioskop 22 Juli mendatang.

Namun Takei ternyata tak setuju. Pemeran Sulu dalam serial televisi Star Trek yang tayang 1966 lalu itu senang ada karakter homoseksual, tapi menurutnya lebih baik jika dibuatkan karakter baru alih-alih mencomot peran lama yang sudah ada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu mengubah kreasi Gene [Gene Roddenberry, pembuat Star Trek], yang telah ia pikirkan matang. Saya pikir itu sangat disayangkan," ujar Takei. Ia mengaku sudah memberikan saran kepada Lin dan Pegg, namun tidak didengar. Mereka masih membuat Sulu, yang dimainkan John Cho, gay.

Setelah Takei angkat bicara, kini giliran Pegg yang mengeluarkan argumen. Diberitakan The Hollywood Reporter, ia menghormati pendapat Takei, namun tidak sepenuhnya setuju dengan itu. Pegg pun tidak merasa bersalah atau kesal karena tetap membiarkan Suku sebagai homoseksual.

"Saya menyayangi dan menghormati George Takei, hatinya, keberaniannya dan humornya sangat memberi inspirasi. Namun, berkaitan dengan pemikirannya tentang Sulu kami, saya harus [mengakui dengan] hormat untuk tidak setuju dengannya," demikian Pegg menulis pernyataan.

Ia membuat karakter itu menjadi homoseksual, di tengah tuntutan banyak orang kepada Hollywood untuk lebih merepresentasikan kaum minoritas termasuk LGBT. Pegg melihat, homoseksual memang ada di dunia nyata. Tak ada salahnya memasukkan karakter homoseksual ke dalam film.

"Penonton akan menyimpulkan LGBT sudah ada di dunia Star Trek dari awal, mereka akan merasa pahlawan gay bukanlah sesuatu yang aneh. Saya suka ide ini karena menunjukkan bahwa di dunia mana pun, di sebuah matriks tak terbatas realitas alternatif, ada LGBT," lanjut pemeran Scott itu.

Lagipula, Pegg menjelaskan, Sulu yang dimainkan Cho berbeda dengan Sulu yang dimainkan Takei terdahulu. "John Cho tidak memainkan George Takei muda, bukan pula karakter yang sama yang dimainkan George Takei di serial orisinalnya. Dia Sulu yang berbeda," tulis Pegg dalam situs webnya.

Star Trek yang sekarang tidak sedang berada dalam timeline Kelvin, pesawat luar angkasa di film itu, yang menunjukkan tahun 2233. Dengan penjelasan Fisika Pegg memaparkan logika di balik timeline yang ada kala itu dan sekarang. "Ini realitas alternatif dan dengan demikian penuh kemungkinan baru dan alternatif," ia melanjutkan.

Menurutnya, "Semesta Kelvin dapat berkembang dan berubah dengan cara-cara yang tidak harus mengikuti Prime Universe." Ia menganggap film Star Trek sebagai "taman bermain yang progresif."

"Saya tahu dalam hati saya, Gene Roddenberry akan bangga karena kami tetap menjaga gagasannya. Keragaman tak terbatas dalam kombinasi tak terbatas. Ini mimpinya, mimpi kita, mimpi semua orang," bintang Mission Impossible itu mengakhiri penjelasan panjang dan rumitnya.

Ia sadar munculnya karakter homoseksual dalam diri Sulu akan menjadi kontroversi. Ada yang bilang itu janggal atau buruk, mungkin bahkan terlalu terlambat. Tapi baginya, itu menjawab keinginan orang-orang yang selama 50 tahun belakangan butuh direpresentasikan, yakni kaum LGBT. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER