Jakarta, CNN Indonesia -- Ikan biru yang pelupa, Dory, berhasil mengantar kawanannya dalam film
Finding Dory menempati posisi teratas dalam daftar film animasi berpendapatan tertinggi di Amerika Serikat (AS).
Mengutip dari
NME pada Selasa (19/7), Disney mengumumkan bahwa film ini telah meraup keuntungan sebesar US$445 juta, atau sekitar Rp5,83 triliun, hanya dari penayangannya di bioskop-bioskop AS.
Jumlah tersebut sudah melampaui perolehan film animasi
Shrek 2 yang dirilis pada 2004, yaitu US$441 juta, atau sekitar Rp5,7 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan keuntungan tersebut, film ini diperkirakan akan menjadi film animasi dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa di Amerika Serikat.
Jika perolehannya terus bertambah, bukan tidak mungkin film
Finding Dory mampu menggeser posisi film
Batman: The Dark Knight Rises, yang dirilis pada 2012, dalam daftar film berpendapatan tertinggi sepanjang masa di AS.
Saat ini, film yang dibintangi oleh Christian Bale itu telah mengantongi keuntungan US$448 juta atau sekitar Rp5,87 triliun.
Pada pekan lalu, film
Finding Dory baru saja ditayangkan di Jepang, Meksiko, dan Hong Kong.
Penayangan tersebut berhasil meningkatkan pendapatan globalnya menjadi US$721 juta, atau sekitar Rp9,45 triliun.
Keuntungan tersebut diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun, mengingat film ini belum ditayangkan di beberapa negara di Eropa.
Di Inggris, film
Finding Dory baru akan ditayangkan pada Jumat (29/7) mendatang.
Sejak film
Finding Nemo dirilis pada 2003, kemunculan sekuelnya memang terus dinanti.
Setelah 13 tahun lamanya, akhirnya Disney dan Pixar memutuskan untuk merilis film
Finding Dory pada tahun ini.
Petualangan ikan berjenis Paracanthurus hepatus itu saat menjelajahi lautan demi mencari orang tuanya memang sangat menarik untuk diikuti.
Jadi, tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun menikmati jalan ceritanya.
Masih dikutip dari
NME, penonton film ini kebanyakan ialah keluarga (65 persen) dan orang dewasa (26 persen).
"Kami ingin film ini menjadi film yang dapat disaksikan oleh semua kalangan. Kami ingin menyuguhkan tayangan yang penuh makna," ujar Dave Hollis, salah satu bos Disney, belum lama ini.
[Gambas:Youtube] (ard/ard)