Jason Bourne Kalah 'Nendang' Dibanding Prekuelnya

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Jul 2016 13:53 WIB
Trik, strategi maupun akhir kisah The Bourne Ultimatum terasa lebih 'nendang' dibanding seri ke-lima, Jason Bourne.
Trik, strategi serta skhir kisah The Bourne Ultimatum terasa lebih 'nendang' dibanding seri ke-lima, Jason Bourne. (Dok. Universal Pictures)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa tahun setelah kepergiannya, secara mengejutkan Jason Bourne (Matt Damon) muncul lagi. Di tengah huru-hara Yunani, ia berjuang mencari kebenaran masa lalu dan keluarganya, terutama soal kematian sang ayah.

Dibantu Nicky Parson (Julia Stiles), Bourne mencuri sejumlah data CIA. Termasuk sebuah program baru yang dibuat untuk menangkapnya: Ironhand.

Namun pencurian tersebut terlacak oleh salah seorang agen CIA, Heather Lee (Alicia Vikander). Bourne dan Parson pun diburu dan terlibat aksi kejar-kejaran dengan sejumlah agen CIA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah perjalanan, Bourne bertemu Christian Dassault (Vinzenz Klefer) dan bersekutu membongkar data CIA. Malcolm Smith (Bill Camp) pun membantunya untuk mengungkapkan kebenaran. Namun lagi-lagi langkah itu dijegal oleh agen CIA. Mampukah Bourne mengungkap misteri kematian ayahnya?

Aksi Bourne di sekuel ke-lima ini tidak banyak berbeda dengan prekuelnya: The Bourne Identity (2002), The Bourne Supremacy (2004), dan The Bourne Ultimatum (2007). Aksi cerdik nan menegangkan dari Bourne masih diumbar, meski usia Damon tak lagi muda. Dari segi  ketangkasan, kekuatan dan strategi pun masih sama.

Sejak film The Bourne Identity hingga Jason Bourne, karakter tipikal dari Bourne selalu dibuat sama: cerdas dan tak banyak bicara. Bourne selalu tahu jika ia berada di bawah pengawasan CIA, dan ia mampu mengakali hal tersebut. Lokasi syuting selalu dibuat beragam. Bourne digambarkan sering berpindah dari satu negara ke negara lain.

Yang seru, adegan pertarungan lebih banyak dilakukan dengan tangan kosong, tanpa bantuan senjata. Padahal, jika dibandingkan film sebelumnya, teknologi yang dimiliki CIA sudah jauh lebih canggih. Beberapa adegan juga sangat luar biasa, antara lain saat Bourne terlibat kejar-kejaran mobil dengan salah seorang agen CIA di Las Vegas, AS.

Karakter Heather Lee juga mengagumkan. Setiap instruksi yang ia berikan untuk para agen CIA selalu jelas dan tegas. Sekali pun berada di situasi yang menegangkan.

Hanya saja, di film The Bourne Ultimatum, trik serta strategi yang digunakan Bourne untuk menghindar dari pengejaran CIA jauh lebih beragam. Tak hanya itu, akhir kisah The Bourne Ultimatum juga terasa lebih 'nendang' dibanding Jason Bourne.

Penggemar Jason Bourne di Indonesia menyaksikan aksi menegangkannya di bioskop pada 27 Juli 2016. Sedangkan penonton di Amerika Serikat baru bisa menikmatinya sejak kemarin, 29 Juli 2016.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER