Jakarta, CNN Indonesia -- "
Hey D!" Sapaan akrab yang kerap dilontarkan Mike Mohede ini bakal dirindukan oleh sang pemilik inisial, Daniel Mananta.
"Setiap kali ketemu Mike, dia pasti sapa gue seperti itu! Dan dia pasti
ngakak setiap kali gue balas dengan bilang "
What's up M?!'" tulis Daniel di akun Instagram, tadi malam (31/7).
Tak ada yang menyangka jika Mike pergi secepat itu. Usianya terbilang masih muda, 32 tahun. Ia terkena serangan jantung sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi sehari sebelumnya, pada Sabtu (30/7), Mike baru saja mengisi acara 40 Tahun Pernikahan mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono.
Sejumlah artis menyampaikan belasungkawa kepada sang penyanyi jebolan
Indonesia Idol melalui akun media sosial, tak terkecuali Daniel, mantan VJ MTV yang menjadi pemandu ajang tersebut.
Daniel juga mengunggah foto sang sahabat yang menyandang nama asli Michael Prabawa Mohede via akun Instagram. Mike tampak gagah dan necis dengan balutan jas dan kemeja putih.
Kemudian Daniel melanjutkan eleginya untuk mendiang Mike, "Sepertinya Tuhan sedikit terlalu
nge-fans sama Mike, sehingga Mike diminta untuk mengisi surga dengan suara malaikatnya."
Daniel mengaku sedih telah kehilangan seseorang yang memiliki bakat luar biasa. Ia mendoakan agar kelak ibunda Mike diberikan ketabahan dan kekuatan.
"
God must have a bigger plan for His children," tulis Daniel memungkas eleginya.
Diakui Daniel saat diwawancara melalui telepon oleh CNNIndonesia.com pada Senin (1/8), ada banyak memori tentang Mike.
"Dia enggak pernah manggil gue Daniel," ucap suami Viola Maria yang dua pekan lagi merayakan ulang tahun ke-35. Lebih dari itu, diakuinya, kata-kata yang keluar dari mulut Mike memang tidak pernah negatif.
"Sebisa mungkin senyum dan ketawa. Dia suka
jokes around gitu. Dia hanya
ngomong untuk motivasi orang, enggak pernah
ngomongin yang jelek," Daniel menambahkan.
Kata-kata adalah buah pikiran. Bila kata-kata Mike senantiasa positif, maka sudah bisa dipastikan pikirannya pun positif.
"Si Mike itu orang yang paling konsisten. Selalu menolak untuk
gosipin orang, menolak untuk
ngomongin yang negatif, menolak untuk berantem, mending damai gitu," ungkap Daniel.
Mike memang dikenal sebagai orang yang rendah hati. Daniel pun meyakini jika selama hidupnya, Mike ingin orang-orang di sekitarnya terhibur.
"Dan gue yakin banget Mike meninggalkan sebuah
legacy kepositifan," katanya. Hal ini ia buktikan sendiri saat melayat Mike di kediamannya di kawasan Bintaro.
"Gue datang
ngelayat jam 11 malam. Gue pikir, mungkin yang dateng enggak banyak. Tapi ternyata semakin malem, jam 1 pagi, malah makin
rame," paparnya.
Daniel turut mendoakan keluarga serta kerabat yang ditinggalkan oleh Mike. "Semoga yang
ditinggalin juga bisa diberi kekuatan, supaya enggak terlalu sedih atau putus asa kalau Mike sudah enggak ada. Terutama untuk ibunya sih. Malah kemarin pas ketemu sama ibunya, dia yang menghibur gue," papar Daniel.
Kepribadian Mike yang begitu baik juga diikuti suara lembut. Diakui Daniel bahwa ia selalu menyebut suara Mike bagai suara malaikat. Pasalnya, setiap kali ia mendengar senandung dari mulut Mike, ia selalu merasa "teduh dan damai."
Selain rajin berlatih vokal, Mike juga rajin berdoa. Tak jarang Daniel memergoki pelantun
Semua untuk Cinta ini tengah berdoa di belakang panggung sebelum tampil.
Semasa hidup, Mike tak hanya senang berlatih vokal, ia pun gemar bermain
game. Suatu kali, Daniel memergoki Mike memborong
game di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.
"Gue emang langganan di sini," Daniel menirukan kata-kata Mike. "Terus dia kasih tahu
game-game bagus. Dia emang
gamer banget, sih."
Bagi ayah Mila Mananta ini, kepergian Mike membuktikan bahwa "ini bukan tentang karya, album, atau sudah seterkenal apa, tapi tentang hubungan dengan orang-orang di sekitar."
(vga/vga)