Menanti Album 'Pecah Bisul' Shaggydog di Hari Kemerdekaan RI

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Selasa, 02 Agu 2016 15:19 WIB
Album baru hasil karantina di vila angker itu berisi 12 lagu. Proses mixing dan mastering-nya lalu dilakukan di studio Abbey Road, Inggris.
Shaggydog saat tampil di Music at Newsroom CNN Indonesia.com, Kamis (10/3). (CNN Indonesia/Mundri Winanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak merilis album baru setelah tujuh tahun dirasa sebagai "dosa" bagi sebagian besar musisi. Hal yang sama juga dirasakan oleh band ska reggae asal Yogyakarta, Shaggydog.

Band yang beranggotakan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik, dan Yoyo ini terakhir kali merilis album yang bertajuk Bersinar pada 2009.

Kesibukan tampil dari panggung ke panggung membuat mereka harus meredam rasa rindu untuk membuat album baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beruntung, mereka masih punya waktu untuk menjawab rasa rindu tersebut. Dan pada bulan ini, secara resmi telah diumumkan kalau Shaggydog akan segera merilis album ke-tujuhnya.

Album yang belum bertajuk itu berisi 12 lagu, sepuluh lagu dengan lirik bahasa Indonesia dan dua lagu dengan lirik lagu bahasa Inggris.

Ada empat musisi yang akan berkolaborasi, yaitu Iwa K, Sudjiwo Tedjo, Danar 'Souljah' dan musisi asal Jepang, Tony The Weeds.

Proses pembuatan album baru Shaggydog terekam dalam video berdurasi enam menit yang diunggah di situs Youtube.

Bertajuk 17 Hari Menuju Album Baru, video itu memperlihatkan kegiatan seluruh personel saat karantina pembuatan album yang dilakukan di sebuah vila di kawasan Kaliurang, Yogyakarta, pada Januari 2013.

"Vila itu angker, tidak ada sinyal telepon dan jauh dari keramaian. Mungkin karena tiga hal itu, kami jadi bisa menyusun album baru," kata sang vokalis, Heru, sambil tertawa, saat diwawancara oleh CNNIndonesia.com pada Selasa (2/8).

"Intinya masa karantina itu membuat kami lebih fokus dan dekat. Sehingga penyusunan albumnya menjadi lebih intensif," lanjutnya.

Selama dua minggu karantina, Shaggydog berhasil menggubah lima lagu baru, dari 12 lagu yang akan masuk dalam album baru.

Sisa lagu yang masuk dipilih dari tabungan lagu mereka, yang saat ini sudah berjumlah 35 lagu.

Walau masih membawakan lagu-lagu bernuansa ska reggae, tapi Shaggydog menyisipkan banyak hal baru dalam album ini.

Tema cinta dan pesta sudah pasti ada, namun ada juga lagu-lagu yang bertema sosial bahkan pendidikan.

Irama funk, chill out sampai folk pun disisipkan, agar terasa lebih menyegarkan telinga pendengar.

"Kami mendengarkan banyak musik selama masa karantina. Dari Barry White hingga Kings of Convenience. Ini akan menjadi album yang sangat kental dengan nuansa 90-an," ujar Heru.

Baru pada album ke-tujuh ini Shaggydog melakukan karantina. Seluruh personel menyetujui hal itu karena merasa kalau kesibukan tampil dari panggung ke panggung mulai menyita keakraban mereka.

"Susah sekali untuk membicarakan album baru selama menjalani rangkaian tur. Karantina merupakan paksaan bagi kami untuk duduk bersama. Tentu saja setelah meminta izin kepada keluarga dan istri haha… Setelah menjalani dan mendengar hasilnya, kami merasa sangat puas," ujar Heru.

Seusai karantina, kesibukan pun kembali menghajar Shaggydog. Tiga tahun berlalu dan baru pada tahun ini mereka mendapatkan jawaban dari waktu untuk merilis album baru.

Lagu yang sudah tersusun tidak mengalami perubahan yang berarti. Hanya saja seluruh personel dan manajemen merasa kalau belasan lagu itu perlu melewati proses mixing dan mastering yang "lebih sakral".

Akhirnya tawaran dari sponsor dan label pun datang untuk melakukan proses tersebut di studio Abbey Road, Inggris.

Di sana, proses mixing dan mastering Shaggydog akan dikerjakan oleh Andy Walter, yang sebelumnya pernah memperindah album milik Coldplay, Radiohead sampai lagu tema film Lord of the Rings.

"Kami merasa Abbey Road menjadi studio yang sakral untuk proses tersebut. Musisi mana yang tidak ingin melakukannya di sana? Saya rasa Walters juga memiliki selera yang baik untuk menangani album kami," kata Heru.

"Semoga setelah Abbey Road, kami bisa merasakan mixing atau bahkan rekaman di studio legendaris lain, mungkin di Jamaika," lanjutnya.

Heru dan personel Shaggydog yang lain tidak memiliki ekspektasi besar setelah album ke-tujuh mereka dirilis.

Karena, dari awal pembuatan album, cita-cita mereka sudah terwujud, yaitu "memecahkan bisul".

"Tidak ada ekspektasi yang berarti, kami hanya ingin memecahkan bisul--merilis album baru, setelah tujuh tahun lamanya," ujar Heru.

"Tiga tahun merupakan waktu yang lama bagi seorang musisi untuk merilis album. Kami harus menunggu sampai tujuh tahun! Jadi album ini juga merupakan bentuk tanggung jawab kami kepada penggemar," lanjutnya.

Album baru Shaggydog akan dirilis bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-71, 17 Agustus 2016.

Sebelum merilis rekaman fisik, mereka akan merilisnya terlebih dahulu dalam bentuk digital, yang bisa dinikmati di layanan musik streaming.

"Selain musik, konsep kreatif kami juga semakin berkembang dalam album ini. Tahun 2009, kami harus putar otak untuk menjual rilisan fisik. Tahun ini, tantangannya menaklukan pasar digital. Ya, album ini seperti dokumentasi proses pendewasaan kami," kata Heru menutup pembicaraan.

[Gambas:Youtube] (ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER