Jakarta, CNN Indonesia -- Kisah pahlawan super—macam Batman, Superman, Wonder Woman dan Green Lantern—memang anak emas DC Comics. Tapi tak lantas kisah penjahat super dianaktirikan.
Agaknya hanya di Semesta DC, sang anti pahlawan pun mendapat porsinya untuk beraksi gila-gilaan. Bukan aksi perorangan, melainkan pasukan. Suicide Squad, namanya. Misi mereka cukup membahayakan layaknya misi bunuh diri.
Beruntung, para pencinta film di Indonesia bisa menonton film produksi DC Comics dan Warner Bros. Pictures ini lebih awal, pada Selasa (2/8). Sementara penggemar film di Amerika Serikat baru bisa menyaksikan pada hari ini, Jumat (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah
Suicide Squad versi layar lebar tidak berbeda jauh dengan versi komik orisinalnya yang beredar pertama kali pada 1959. Geng bikin onar ini beranggotakan Floyd Lawton alias Deadshot (Will Smith), Harleen Quinzel alias Harley Quinn (Margot Robbie), Digger Harkness alias Boomerang (Jai Courtney), Chato Santana alias El Diablo (Jay Hernandez), Waylon Jones alias Killer Croc (Adewale Akinnuoye) dan June Moone alias Enchantress (Cara Delevingne).
Suicide Squad dibentuk dan diberi mandat oleh Amanda Waller (Viola Davis), pemimpin suatu organisasi rahasia. Selama menjalankan misinya, geng onar ini dikomando oleh anggota tentara senior, Komandan Rick Flag (Joel Kinnaman).
Secara garis besar, kisah penjahat super kali ini tidak berbeda dengan kisah pahlawan super. Sama-sama menjalankan misi menumpas kejahatan. Bedanya, Suicide Squad digawangi si pelanggar hukum, bukan si intelek macam Batman dan Superman.
Karakter di kisah komik maupun film keluaran DC Comics memang berbeda dengan Marvel. Lazimnya, film-film DC memiliki nuansa dan alur cerita muram, tanpa banyak drama maupun humor. Namun
Suicide Squad memperlihatkan perbedaan nyata.
Lihat saja poster filmnya yang menor, penuh warna. Tambah lagi, adegan humor yang menyelip di antara adegan laga. Kehadiran Harley Quinn yang centil namun perkasa juga menjadi penyegar di antara para penjahat pria yang garang.
Suicide Squad menyuguhkan alur 'maju mundur' yang membuat penonton penasaran. Agaknya sutradara sekaligus penulis naskah David Ayer sengaja membikin alur demikian untuk mengocok emosi penonton, sekaligus menyambung dengan film DC yang lain.
Alur 'maju mundur' semacam itu cukup memudahkan bagi orang awam yang baru mengenal DC. Apalagi ada karakter, macam Harley Quinn, yang belum pernah ditonjolkan di komik. Alur demikian membuat si awam lebih mengenal si penjahat centil.
Sayangnya, ada beberapa adegan yang secara visual tidak diedit dengan baik. Kentara sekali penggunaan layar hijau atau CGI. Ini tentu saja fatal bagi studio film sekaliber Warner Bros. Seharusnya mereka tidak terburu-buru 'mengampelas' adegan itu.
Yang paling menarik, karakter Joker. Kali ini diperankan oleh aktor merangkap musisi, Jared Leto. Bila dibandingkan sebelumnya, karakter Joker versi Leto boleh dikatakan lebih 'gila' dengan rambut hijau, tato, dan aksesori yang identik gaya kekinian.
Di sisi lain, film ini menampilkan
scoring dan
soundtrack yang keren. Ada
Bohemian Rhapsody milik Queen yang dinyanyikan ulang oleh Panic! at The Disco,
Without Me dari Eminem,
Purple Lamborghini dari Skrillex, juga
Sucker for Pain dari Lil Wayne, Wiz Khalifa dkk.
Secara keseluruhan,
Suicide Squad memiliki kualitas cukup baik. Angka tujuh dari sepuluh layak diberikan untuk film ini. Bahkan boleh dibilang lebih baik jika dibandingkan
Batman v Superman. Untuk membuktikan hal ini, pastikan anda menonton sampai benar-benar selesai.
[Gambas:Youtube] (vga/vga)