Jakarta, CNN Indonesia -- Karakter pahlawan super identik dengan pria berwajah tampan dan berbadan kekar. Tapi belakangan, pahlawan super juga banyak yang berwujud perempuan berkarakter kuat dan seksi.
DC Comics misalnya, belakangan punya Wonder Woman dan Harley Quinn. Marvel Comics juga mulai menyerahkan Captain Marvel ke tangan bintang perempuan, meski belum memutuskan apakah akan ada film lepas untuk Black Widow.
Sutradara
Suicide Squad, David Ayer mengaku punya perhatian khusus soal menempatkan perempuan sebagai salah satu karakter utama filmnya. Ia telah memulai dengan
Suicide Squad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian karakter utama film itu berjenis kelamin perempuan. Setidaknya ada tiga karakter utama perempuan, yaitu Harley Quinn (Margot Robbie), Enchantress (Cara Delevigne) dan Amanda Waller (Viola Davis). Ketiganya dapat porsi cukup besar.
Enchantress merupakan peran antagonis yang diperlukan sebagai sentral film. Amanda Waller sebagai pemimpin organisasi rahasia, juga punya peran penting membangkitkan
Suicide Squad. Harley Quinn, meski sinting, selalu bisa memecah ketegangan saat kelompok penjahat merasa resah.
Merunut ke belakang, karakter pahlawan super perempuan terakhir muncul pada 1975 lewat serial
Wonder Woman dan 1984 lewat
Supergirl. Karakter perempuan mulai tenggelam sejak awal 1990-an sampai 2000-an. Belakangan baru bangkit lagi.
Yang bisa disebut sebagai pionir adalah Scarlett Johansson yang memerankan Black Widow dalam
Iron Man 2. Sukses membetot perhatian, ia tampil dalam
The Avengers, Captain America: The Winter Soldier, Avengers: Age of Ultron, dan terbaru
Captain America: Civil War. Penggemarnya banyak.
Tak lama berselang, karakter perempuan juga tumbuh dalam film garapan DC Comics. Sosok Wonder Woman terlihat dalam film
Batman V Superman: Dawn of Justice. Gal Gadot yang memerankannya. Melissa Benoist juga berperan sebagai Supergirl dalam serial televisi
Supergirl.Menurut Ayer, munculnya karakter perempuan selama lima tahun belakangan merupakan hal yang wajar. Ia menganggap sudah saatnya karakter selain laki-laki muncul dalam film pahlawan super.
"Saya pikir ini waktunya bagi keberagaman gender dalam film. Butuh waktu untuk mengenal kekuatan perempuan dalam komik," Ayer mengungkapkan.
(rsa/rsa)