Eddy Silitonga akan 'Diantar' Upacara Adat Batak

M. Andika Putra | CNN Indonesia
Kamis, 25 Agu 2016 11:14 WIB
Jenazah Eddy Silitonga masih akan disemayamkan di RS Fatmawati sampai dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Sabtu (27/8).
Eddy Silitonga masih disemayamkan di RS Fatmawati sampai Sabtu (27/8) mendatang. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belantika musik Indonesia kembali berduka. Kali ini karena kepergian musisi senior Eddy Silitonga. Penyanyi kelahiran Pematangsiantar, 17 November 1950 itu menghembuskan napas terakhir di RS Fatmawati, Kamis (25/8) pukul 00:05.

Salah satu sahabat Eddy, Dian Piesesha tak kuasa menahan tangis ketika datang ke rumah duka. Jenazah Eddy saat ini masih disemayamkan di Rumah Duka RS Fatmawati, sebelum Sabtu esok dibawa pulang dan dikebumikan di Jagakarsa.

Dian mengaku sedih karena belum sempat bertemu sahabat yang sudah dianggapnya seperti abang sendiri itu. "Saya enggak sempat ketemu Abang sebelum meninggal. Padahal tadi malam saya sudah mau ke sini. Tp apa daya kaki saya lagi kumat dan sakit," kata Dian kepada media.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semasa hidup Eddy, Dian mengenalnya sebagai sosok yang baik dan tak kenal menyerah. Selama sakit pun Eddy tidak pernah mengeluh. "Dia selalu berusaha dengan kuat dan sabar. Saya tahu karena sangat dekat dengan dia," Dian mengatakan.

Dian terakhir bertemu Eddy tak lama setelah Lebaran dalam acara halal bihalal. Acara itu dihadiri rekan-rekan dekat Dian dan Eddy. "Sebelum datang Bang Eddy bilang kalau dia lagi sakit, obatnya habis, tp dia ingin datang. Alhamdulillah waktu itu dia jadi datang," kata Dian sembari sesenggukan.

Eddy dirawat di rumah sakit sejak sekitar dua pekan lalu. Musisi bernama lengkap Charles Eddison Silitonga itu dirawat dengan keluhan awal sesak napas, yang ternyata kemudian diketahui sebagai komplikasi jantung dan diabetes.

Ditemui CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu, Marco Christaldy Silitonga putra sulung Eddy menerangkan bahwa kondisi ayahnya drop usai membangunkan putri bungsunya, Nadra dan Nafra.

"Rabu pagi, sekitar pukul 05.00 Bapak bangunin adik saya, kemudian lidahnya sudah seperti orang cadel terus lemas, saat ingin berdiri seperti mau jatuh. Tapi untung ditahan adik saya," kata Marco waktu itu. Saat itulah Eddy langsung dilarikan ke rumah sakit.

Eddy masuk ruang perawatan intensif. Kondisinya pun kritis selama beberapa jam. Tapi dokter tanggap menanganinya.

Eddy pun sempat membaik, namun kondisinya memang sudah gagal jantung stadium empat, menurut dokter Chamim dari RS Fatmawati yang menanganinya. Meninggal dini hari tadi, Eddy rencananya dimakamkan Sabtu (27/8) mendatang di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa. Sebelum dimakamkan ada beberapa acara yang dilakukan.

"Acara mungkin besok atau pas hari terakhir sebelum pemakaman. Acara itu nanti pakai adat Batak. Kelanjutannya seperi apa kami belum tahu pasti karena masih akan dibahas oleh keluarga," kata Marco menerangkan. (rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER