Diduga Jadi Sarang Narkoba, Izin Kelab Malam Fabric Dicabut

M. Andika Putra | CNN Indonesia
Kamis, 08 Sep 2016 03:04 WIB
Pemerintah kota sepakat untuk mencabut izin Fabric, yang dirasa telah mempopulerkan budaya narkoba tanpa adanya kontrol dari manajemen.
Ilustrasi suasana kelab malam Fabric. (Dok. Fabric)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fabric, kelab malam legendaris di London, akhirnya ditutup setelah pemerintah kota Islington mencabut izin operasinya.

Dikutip dari NME pada Rabu (7/9), keputusan itu diambil setelah pemerintah kota melakukan pertemuan yang berlangsung selama tujuh jam pada Selasa (6/9).

Dari pertemuan tersebut, jajaran pemerintah kota sepakat untuk mencabut izin Fabric, yang dirasa telah mempopulerkan budaya narkoba tanpa adanya kontrol dari manajemen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelab malam yang beroperasi sejak 1999 itu diberi hak untuk mengajukan banding atas keputusan pemerintah kota Islington.

Salah satu perwakilan dari badan industri hiburan malam yang, Alan Miller, mengatakan kalau pihaknya akan terus memperjuangkan izin beroperasi Fabric.

"Kelompok Fight For Fabric juga akan terus menggalang dana untuk memperjuangkan nasib hukum Fabric," kata Miller.

Penutupan Fabric diperkirakan akan membuat sebanyak 250 orang karyawannya kehilangan pekerjaan.

Sebelum pemerintah kota Islington mencabut izinnya, sekitar 150 ribu orang telah menandatangani petisi yang berisi penolakan penutupan Fabric.

Drama pencabutan izin beroperasi Fabric dimulai setelah ditemukannya kasus kematian akibat narkoba yang menimpa sejumlah pengunjungnya.

Terakhir pada Agustus, dua orang remaja berusia 18 tahun ditemukan tak bernyawa di kelab malam yang berlokasi di Farringdon.

Setelah itu, Walikota London, Sadiq Khan meminta agar pemerintah kota sekaligus pihak berwajib untuk memantau aktifitas tempat hiburan malam, demi menekan angka kematian akibat narkoba.

(ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER