Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan rahasia lagi jika ‘kue’ industri komik dan film pahlawan super diperebutkan oleh dua perusahaan besar: DC dan Marvel. Belakangan, film-film DC mulai mengikuti jejak Marvel, menyatukan semua pahlawannya ke dunia sinema.
Di
Batman v Superman: Dawn of Justice misalnya, Batman sudah bertemu Superman dan Wonder Woman. Film itu juga sudah membahas pahlawan super lain seperti Aquaman dan Flash. Tapi film itu tidak sesukses yang diharapkan.
Batman v Superman yang rilis beberapa saat sebelum
Captain America: Civil War termasuk yang ditunggu-tunggu tahun ini, tapi banyak kritik negatif terhadapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti ada yang salah dengan film itu. Chadwick Boseman, pemeran Black Panther dalam
Captain America: Civil War bahkan mengakui ‘kesalahan’ itu.
"Saya nonton
Batman v Superman di malam pemutaran perdana. Saya sudah mendapatkan popcorn dan segalanya. Saya tidak yakin apa yang salah dari yang mereka lakukan," kata ‘anggota keluarga’ Marvel itu, seperti dilansir
Radio Times.
Boseman melanjutkan, "Terkadang ketika Anda menonton film—saya bisa saja salah, atau berkata seperti ini karena saya juga praktisi dalam industri yang sama—Anda bisa melihat bahwa ada terlalu banyak orang yang memutuskan sesuatu. Tidak ada ’suara’ yang jelas dari sutradara [itu sendiri].”
“Produser bilang ini, orang lain bilang itu, sutradara bilang sesuatu. Terkadang itu tidak berjalan dengan baik,” lanjut aktor yang lahir di South Carolina itu.
Boseman jelas tidak tahu apakah itu yang benar-benar menyebabkan
Batman v Superman flop. Tapi yang jelas, menurut pengalamannya bermain film di Marvel, “Sutradara mendapat porsi yang sangat besar untuk membuat film,” katanya.
Tapi
Batman v Superman sepertinya cukup berhasil memperbaiki citra saat versi lengkap film itu dirilis beberapa waktu lalu oleh DC Comics dan Warner Bros.
Film dengan durasi lebih lama itu mendapat ulasan yang lebih baik dari berbagai pihak. Disebut-sebut, alur ceritanya lebih jelas. Berbeda dengan adegan-adegan yang terkadang tidak koheren dan terkesan dipaksakan dalam film di bioskop.
(les)