Jakarta, CNN Indonesia -- Grup musik asal Inggris, The Jam, dijdwalkan akan menjual semua koleksi kenangan mereka dalam sebuah pelelangan, dan hasilnya diberikan kepada yayasan sosial.
Trio legendaris yang berjaya pada akhir 1970 dan awal 1980-an tersebut telah mendonasikan alat musik mereka, juga pakaian yang dikenakan saat konser, untuk pameran bertajuk
About the Young Idea, yang akan digelar di Cunard Building, Liverpool, Inggris, hingga 5 Oktober mendatang.
Dikutip dari
NME, pada Senin (26/9), usai dipamerkan, koleksi memorabilia The Jam ini akan dijual melalui balai lelang Adam Partridge Auctioneers. Semua koleksi ini diperkirakan akan mengumpulkan pendapatan hingga 300 ribu poundsterling atau setara Rp5 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa item dari koleksi tersebut, di antaranya juga terdapat peralatan drum Rick Buckler senilai Rp500 juta, beberapa gitar Paul Weller dan bass milik Bruce Foxton. Pakaian yang dikenakan saat konser, seperti kaos bergaris milik Weller yang ikonik, juga dijual.
Selain itu, juga ditawarkan memorabilia The Jam, meliputi kostum dari tur konser terakhir mereka di Wembley Arena pada 1982,
compact disc, serta album musik mereka dari seluruh dunia. Yang menarik, koleksi ini juga menghadirkan
single dari Peru, dengan alih bahasa yang salah, menjadikannya bernama
The Ham.
Pameran koleksi The Jam bertajuk
About the Young Idea pada awalnya digelar di Somerset House, London, pada Juni hingga September 2015 lalu. Weller dan Foxton menghadiri konferensi pers yang digelar sebelum pameran, minus Buckler.
Kepada Classic Pop, Foxton mengatakan, bahwa Buckler sebenarnya juga diundang untuk hadir, yang jika itu terjadi berarti reuni lengkap trio The Jam untuk kali pertama sejak bubar 34 tahun lalu.
Penjualan koleksi memorabilia ini berlangsung 7-8 Oktober 2016 mendatang mulai pukul 10:00 waktu setempat.