Legenda Putri China yang Diselimuti Cerita Eropa

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2016 06:44 WIB
Rencana pembuatan film Mulan menuai protes karena dikhawatirkan Disney lebih memfokuskan cerita pada pria Eropa dibanding sang putri China.
Rencana pembuatan kembali film Mulan menuai kritik. (Dok. Disney)
Jakarta, CNN Indonesia -- Disney baru juga mengumumkan bahwa kisah putri China, Mulan akan dibuatkan film versi live-action. Tapi selang beberapa hari, itu sudah menuai kritik.

Kisah Mulan, berdasarkan cerita tradisional China, adalah seorang gadis muda yang mengambil posisi ayahnya dalam perang untuk menyelamatkan keluarganya.

Tapi belum juga detail cerita itu diungkap Disney, spekulasi skenario soal Mulan sudah tersebar di dunia maya. Seperti yang diberitakan CNN, informasi yang diunggah anonim di situs Angry Man Asia mengungkapkan bahwa film Disney versi baru itu tidak akan fokus pada perjalanan Mulan melindungi keluarganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, film itu akan fokus pada pertemuan Mulan dengan seorang pelaut Eropa berkulit putih yang menyelamatkan dan menaklukkan hatinya. Kabar semakin panas setelah aktor Amerika Joel de la Fuente, yang dikenal karena perannya dalam The Happening, mendukung tuduhan itu lewat unggahan Twitter.


Hal itu pun membuat penggemar kisah Disney membuat tagar #MakeMulanRight untuk mengeluhkan soal kemungkinan naskah yang jauh dari cerita aslinya. Disebut-sebut penonjolan fakta itu juga akan menutupi budaya Asia.

Mereka protes bagaimana nantinya peran pria Eropa lebih menonjola ketimbang prajurit perempuan legendaris dari China itu. Istilah 'whitewash' pun terlontar untuk menggambarkan kecenderungan dominasi budaya Barat.

Petisi atas Film Mulan

Sebuah petisi bahkan diturunkan untuk mendesak Disney menjauhkan kemungkinan akan rencana naskah itu. Petisi itu pun dikomandoi oleh situs 18MR, yang didedikasikan untuk mewakili Asia dan Kepulauan Pasifik di Amerika Serikat.

Saat ini, lebih dari 12.000 orang telah menandatangani petisi yang menuntut penulis naskah yang termasuk dalam tim produksi Mulan itu.

Seorang penggerak digital di 18MR, Oanh-Nhi Nguyen, mengatakan kepada CNN bahwa masalah utamanya adalah bahwa cerita tradisional Asia tidak dapat berdiri sendiri tanpa pengaruh bangsa barat.


"Ketika kisah kami tidak pernah disampaikan oleh dan untuk kita, akan menjadi sebuah stereotip belaka dan itu merugikan kami," kata Nguyen.

Ia menambahkan, “Ini adalah masalah sistemik dalam keragaman media yang membutuhkan perubahan. Kita perlu representasi bermakna pada layar, dalam ruang menulis dan dalam kepemimpinan eksekutif."

Meski Disney sudah berkomitmen menggunakan semua pemain Asia, mereka menganggap itu belum cukup. Tidak ada keterlibatan penulis berkebangsaan Asia, atau minimal keturunan Asia-Amerika, dalam tim produksi film itu.

Seorang sumber dalam Disney mengatakan kepada Vanity Fair bahwa naskah film yang bocor itu hanya versi awal proyek tersebut. Belum ada keputusan final akan dibuat seperti apa filmnya. Meski begitu, perdebatan terus bergulir.

Aktor Harry Shum Jr, yang dikenal karena perannya di drama-komedi Glee, pun termasuk salah satu yang mendukung tagar #MakeMulanRight.

"Representasi yang tepat lebih penting daripada hal lainnya. Cerita ini penting untuk jutaan orang di seluruh dunia. Bisakah kita hanya #MakeMulanRight," cuitnya.

Hingga kini, Disney belum menyampaikan tanggapan atau pernyataan resmi soal itu. (rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER