Jakarta, CNN Indonesia -- Dua tahun lalu, Kedutaan Besar Korea Selatan mengawali kerjasama dengan ASEAN lewat gelaran Korea-ASEAN Cinema Weekend. Saat itu, public diberi kesempatan menonton film tanpa pungutan biaya dari lima negara, Korea dan empat negara ASEAN.
Tahun ini, gelaran serupa kembali digelar, dengan keterlibatan 10 negara yang tergabung dalam ASEAN dan Korea Selatan. Sebelas film tersebut diputar selama dua hari berturut-turut, 15 dan 16 Oktober 2016, di CGV Blitz Pacific Place, Jakarta.
"Tahun ini, ada kemajuan pesat dengan keikutsertaan 11 negara, dan menayangkan 11 film,” ujar Duta Besar Korea Selatan untuk negara-negara ASEAN, Suh Jeongin dalam pembukaan pekan film di CGV Blitz Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat (14/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeongin memaparkan, acara ini hanya digelar di Jakarta karena merupakan ibu kota negara-negara ASEAN di mana terdapat Kantor ASEAN Secretariat. Selain itu, ASEAN dipilih karena sepuluh negara ini menjadi tujuan wisata nomor satu bagi orang Korea Selatan.
"Lebih dari lima juta orang Korea Selatan berkunjung ke negara-negara ASEAN setiap tahunnya. Dengan ini saya ingin orang-orang Korea Selatan juga bisa memahami budaya negara-negara ASEAN yang dikunjunginya melalui film," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputy Secretary General of ASEAN Secretariat DSG Vongthep menuturkan, negara-negara ASEAN harus bersatu dan saling memahami budaya antara satu dengan yang lainnya. Menurutnya, cara yang paling ampuh untuk memahami budaya adalah melalui film.
Vongthep mengungkapkan, 11 film yang disuguhkan berasal dari beragam genre, dari mulai komedi romantis, cerita cinta, aksi, keluarga, antologi, dan dokumenter.
Film-film tersebut, di antaranya The Teacher's Day (Thailand), Price of Love (Kamboja), dan Ada Apa Dengan Rina? (Brunei Darussalam) yang bernuansa komedi romantis.
Berikutnya, ada Made With Love (Myanmar) dan Noy Above It All (Laos) yang bernuansa drama. Di genre film keluarga, pekan film menayangkan film Redha (Malaysia), Yen's Life (Vietnam), dan Kalam-Kalam Langit (Indonesia).
Film lainnya yang turut diputar yakni 7 Letters dari Singapura yang menawarkan film antologi dengan beberapa segmen film di dalamnya. Sementara Illustrated By dari Filipina mewakili genre film dokumenter.
Korea Selatan sendiri membawa film andalannya Phantom Detective (Tale of Hong Gildong).
Vongthep menjelaskan, film-film yang diputar ini direkomendasikan oleh komite dari masing-masing negara di ASEAN Secretariat.
Head of Programming CGV Blitz Megaplex Haryani mengungkapkan, acara ini hanya digelar di CGV Blitz Pacific Place. Setiap harinya akan ada lima hingga enam film yang diputar dari pukul 12.00 hingga 21.00 di beberapa ruangan.
"Satu film hanya ditayangkan sekali. Dalam setiap penayangan film, hanya ada 100 penonton yang bisa masuk. Ini dibuka untuk umum, semuanya gratis, tanpa dipungut biaya apapun," katanya.
(rah)