Meski Tak Menang, 'Salawaku' Ukir Sejarah di Tokyo

CNN Indonesia
Jumat, 04 Nov 2016 17:23 WIB
Tampil di sesi Asian Future, film Indonesia ini tayang bersama 10 karya film dari negara Asia lain di Tokyo International Film Festival.
Tampil di sesi Asian Future, film Indonesia ini tayang bersama 10 karya film dari negara Asia lain di Tokyo International Film Festival. (Foto: Kamala Films)
Jakarta, CNN Indonesia -- Film Indonesia, ‘Salawaku’ mesti berbesar hati ketika tak berhasil memenangkan hati para juri dalam sesi Asian Future di gelaran Tokyo International Film Festival (TIFF), ke-29, d Grand Prix, Tokyo, Jepang.

Dewan juri yang terdiri dari Choi Yong-bae, Giovanna Fulvi, dan Ryosuke Hashiguchi, memilih film Filipina 'Birdshot' sebagai pemenang Best Asian Future Award, yang berhadiah 10.000 dolar AS atau sekitar Rp 130 juta, seperti dilansir dari Antara, pada Kamis (3/11).

Selain penghargaan tersebut, ada juga The Spirit of Asia Award dari Japan Foundation Asia Center yang diberikan untuk sutradara asal India Alankrita Shrivastava yang berhasil memukau juri lewat filmnya 'Liptick Under My Burkha'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sederetan penghargaan tersebut, TIFF juga memberikan Best Picture Award, Japanese Cinema Splash untuk 'Poolside Man' garapan Hirobumi Watanabe. Pemenang penghargaan ini berhak mendapatkan 1.000.000 yen atau Rp 127 juta dari TIFF.

Dan, film peraih WOWOW Viewer's Choice Award dan hadiah senilai 10.000 dolar AS, adalah 'The Bloom of Yesterday'. Penghargaan itu diberikan oleh pemirsa saluran siaran WOWOW.

Festival Film Internasional Tokyo ke-29 yang sebelumnya dibuka Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada 25 Oktober, telah berakhir dan ditutup pada 3 November kemarin. Sebanyak 206 film ditayangkan dalam festival tersebut, dengan jumlah penonton mencapai 60.589 orang.

Penghargaan Tertinggi

Selain sesi Asian Future, TIFF juga memiliki satu sesi kompetisi internasional yang diikuti 16 judul film dari berbagai negara dengan penghargaan tertingginya Tokyo Grand Prix.

Film Jerman garapan sutradara Chris Kraus berjudul 'The Bloom of Yesterday' berhasil memenangi penghargaan tertinggi tersebut.

Film berdurasi 125 menit yang dibumbui adegan komedi itu, berkisah tentang pertemuan seorang peneliti Holokaus Jerman yang eksentrik bernama Totila Blumen dengan perempuan Prancis, Zazie Lindeau.

Sebagai pemenang Tokyo Grand Prix, Kraus dan tim produksi film berhak mendapatkan hadiah senilai 50.000 dolar AS atau Rp 654 juta.

Sementara itu, penghargaan Special Jury Prize, dengan hadiah 20.000 dolar atau Rp 261 juta, diraih film 'Sami Blood' arahan sutradara muda Swedia, Amanda Kernell.

Untuk penghargaan Sutradara Terbaik, dewan juri seksi kompetisi yang dipimpin Jean-Jacques Beineix menjatuhkan pilihannya pada Hana Jusic, sutradara film 'Quit Staring at My Plate' (Kroasia).

Aktor Filipina, Paolo Ballesteros pemeran utama di film 'Die Beautiful' dinobatkan sebagai Aktor Terbaik. Sedangkan predikat Aktris Terbaik diraih oleh Lene Cecilia Sparrok lewat aktingnya di Sami Blood.

Masing-masing, sutradara, aktor, dan aktris terbaik berhak mendapatkan 5.000 dolar AS atau Rp 65 juta.

Di luar itu, festival juga memberikan penghargaan untuk Kontribusi Artistik Terbaik dengan hadiah 5.000 dolar AS, pada film 'Mr. No Problem' (Taiwan) arahan sutradara Mei Feng.

Penghargaan Audience  Award diraih film 'Die Beautiful' garapan sutradara Jun Robles Lana.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER