Jakarta, CNN Indonesia -- Madonna menggelar konser dadakan sehari menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat, pada Senin (7/11) malam waktu setempat.
Berlangsung di Washington Square Park, New York, penyanyi yang dijuluki The Queen of Pop itu mengusung konser singkat berdurasi sekitar setengah jam dengan membawakan lima lagu andalannya.
Disela-sela penampilan, Madonna menyampaikan pesannya tentang pemilihan presiden AS yang akan berlangsung keesokan harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Madonna menyebut konsernya sebagai upaya perdamaian dan menyatukan publik. Seperti diketahui menjelang pemilihan, masyarakat AS terpecah dua antara kubu Donald Trump dan Hillary Clinton.
Berdiri di tengah taman kota, Madonna memegang gitar merah dan menunjukkan dukungannya pada kandidat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
"Ini sebuah kejutan, dan dukungan untuk Hillary Rodham Clinton," ujarnya membuka penampilan seperti dikutip dari
New York Times, pada Selasa (8/11).
Publik yang berada di sekitar taman merangsek mendekat dan mengelilinginya. Madonna memulai penampilannya dengan lagu 'Express Yourself', dan memodifikasi lirik dengan menyebutkan, "Make her express herself."
Pesan yang disampaikan Madonna juga kental muatan feminis dan anti-Donald Trump.
"Perempuan selama ini kerap dipinggirkan, hadapi saja," ujarnya disela-sela lagu.
"Sejauh yang saya pahami, kita masih hidup di antara orang-orang yang berperilaku seksis dan misoginis. Oleh karenanya kenapa Hillary Clinton patut menjadi presiden."
Madonna membawakan total lima lagu, yakni Express Yourself, Like a Prayer, Rebel Heart, Imagine dan If I Had a Hammer.
Publik pun turut bernyanyi bersama. Ada juga yang membawa papan bertuliskan, 'I'm with her", yang bermakna ganda merujuk pada Clinton.
David Yontef, salah satu yang memadati taman dan melihat Madonna mengaku apa yang dilakukan Madonna sangatlah dadakan. Ia mestinya sedang naik kereta, akan tetapi langsung menuju taman.
"Karena ini Madonna. Ia sedang mengukir sejarah, mencoba membawa presiden perempuan pertama ke White House." ungkapnya
(rah)