Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia siap-siap 'diserbu' 14 film Jepang yang bakal ditayangkan dalam acara Japanese Film Festival (JFF). Festival ini akan digelar pada 25-27 November 2016 mendatang di Cinemaxx FX Sudirman, Jakarta Selatan.
Keempatbelas film tersebut adalah;
Sweet Bean, Chihayafuru Part 1, Chihayafuru Part 2, Creepy, Kako: My Sullen Past, Over The Fence, Rudolf the Black Cat, Sanada Ten Braves, The Anthem of the Heart, The Boy and the Beast, The Magnificent Nine, The Mohican Comes Home, What a Wonderful Family!, dan
Tsukiki Wonderland.Direktur Penerangan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Ryo Nakamura menuturkan, film-film yang diputar dalam festival ini sangat beragam, mulai dari film berlatar belakang zaman samurai, anime, hingga dokumenter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harap berbagai film Jepang yang diputar nanti dapat menambah pemahaman orang per orang atau masyarakat pada umumnya terkait sejarah, budaya, karakteristik Jepang, dan hal lainnya," ujarnya dalam acara konferensi pers, Kamis (17/11) kemarin.
Sementara itu, Direktur Jenderal Japan Foundation di Jakarta Norihisa Tsukamoto menjelaskan, kurator di Tokyo langsung yang memutuskan 14 film yang akan diputar. Meski demikian, Japan Foundation di Jakarta tetap berkontribusi dengan memberikan rekomendasi.
Norihisa menerangkan bahwa festival ini juga bakal hadir di Yogyakarta pada 28 November hingga 3 Desember 2016. Dalam penyelenggaraan di Kota Gudeg, Japan Foundation berkolaborasi dengan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF). Enam film akan ditayangkan dalam kesempatan itu.
Promotion Supervisor Cinemaxx Cecilia Ruslie menyebutkan, pihaknya menyediakan tiga teater dengan total 400 kursi khusus untuk JFF tahun ini. Cinemaxx mematok harga Rp20 ribu untuk tiap film yang diputar. Tiket bisa dibeli secara langsung di konter Cinemaxx FX Sudirman atau via
online di situs dan aplikasi ponsel.
JFF merupakan sebuah platform film Jepang yang bertujuan meningkatkan minat terhadap film Jepang dan menarik penonton yang luas di negara-negara Asia Tenggara. JFF Indonesia pertama kali diselenggarakan pada 2015 oleh Agency for Cultural Affairs of Japan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Japan Foundation, dan Japan Image Council.
Mulai tahun ini, JFF Indonesia akan tergabung dalam JFF Asia Pacific Gateway yang diinisiasi oleh Japan Foundation dan diselenggarakan di 10 negara Asia Tenggara dan Australia.
Dimeriahkan Shuhei NomuraJFF tahun ini lebih spesial, karena akan dimeriahkan dua sineas dari Jepang yang terlibat dalam pembuatan film hit Chihayafuru, yakni pemeran Taichi, Shuhei Nomura, dan sutradara Norihiro Koizumi.
Shuhei merupakan aktor yang tengah digandrungi di Jepang. Pada 2009, ia terpilih sebagai pemenang dari 30 ribu pendaftar audisi nasional Amuse, salah satu agen terbesar di dunia hiburan di Negeri Sakura.
Seniman kelahiran Kobe, Prefektur Hyogo ini telah membintangi belasan judul film dan drama televisi di Jepang. Salah satu perannya yang terkenal dalam drama
Boku na Ita Jikan yang disiarkan oleh Fuji TV pada 2014. Di sana ia berperan sebagai Rikuto Sawada, adik kandung pemeran utama Takuto Sawada yang diperankan oleh aktor populer Haruma Miura.
Tahun ini, selain disibukkan dengan proyek dua film
Chihayafuru, Shuhei juga mengambil peran dalam film
Moriyamachu Kyoshujo dan
Museum. Untuk drama televisi, aktor kelahiran 14 November 1993 ini tampil dalam Fragile dan Sukinahito Ga Iru Koto yang juga disiarkan oleh Fuji TV.
Tak hanya Shuhei, JFF di Indonesia mengajak Chelsea Islan untuk menjadi duta. Keterlibatan Chelsea dalam membintangi FTV kolaborasi Indonesia-Jepang yang berjudul
When you Wish Upon Sakura menjadi alasan pemilihannya sebagai perwakilan acara ini.