Industri Pornografi Inggris Merasa Terbatasi

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 24 Nov 2016 09:30 WIB
Akan ada aturan yang melarang aksi seksual non-konvensional untuk industri pornografi di Inggris. Mereka juga diminta memperketat usia penonton.
Ilustrasi pornografi. (Olahan CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- ‘Bisnis’ pornografi di Inggris tengah diguncang. Mereka harus menghilangkan banyak adegan seks dalam DVD yang dijual secara komersial, jika aturan baru diketuk-palu. Meski RUU Ekonomi Digital itu belum disahkan, produser sudah khawatir bisnis mereka gonjang-ganjing.

Belum ada aturan resmi soal apa-apa saja yang dilarang. Namun menurut British Board of Film Classification (BBFC), seperti dikutip dari Independent, ada poin ‘penetrasi objek apa pun yang berasosiasi dengan kekerasan,’ ‘cabul,’ ‘ancaman seksual,’ dan ’materi apa pun termasuk dialog yang mengacu pada kekerasan seksual termasuk role-play.’

Aksi seperti ‘ejakulasi perempuan,’ ‘yang melibatkan darah menstruasi dan atau urine,’ ‘aksi seksual di muka umum,’ ‘pecut atau tamparan yang berbekas,’ dan ‘memasukkan lebih dari empat jari ke lubang’ pun tidak akan diperbolehkan lagi di industri pornografi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aturan lain sudah melarang industri pornografi menampilkan gambar-gambar yang terlalu cabul dan non-konvensional, sejak 2014. Namun aturan baru itu nantinya, masih mengutip Independent, bukan hanya ditujukan pada gambar yang ditampilkan di layar semata.

Itu juga mengatur siapa saja penonton pornografi di Inggris. BBFC, pengatur industri pornografi diminta memastikan bahwa penonton situs-situs porno harus berusia di atas 18 tahun. Jika situs itu menampilkan gambar yang terlalu ekstrem, mereka melanggar aturan. Jika situs itu juga ditonton remaja kurang dari 18 tahun, ia juga akan menghadapi hukum.

Untuk itu, situs porno harus memperketat seleksi usia penontonnya. Dikabarkan, mereka akan bekerja sama dengan provider. Sementara untuk DVD, peredaran yang harus diperketat.

Aturan yang belum berlaku itu banyak diprotes oleh produser film dewasa, yang merasa terbatasi dalam ‘berkreasi’ menampilkan aktivitas-aktivitas seksual. Mereka menganggap aturan itu merupakan bentuk sensor dari pemerintah.

Tapi juru bicara Departemen Media, Budaya, dan Olahraga Inggris mengatakan, “BBFC tidak diminta menjadi polisi internet. Fokus dari aturan itu adalah untuk melindungi anak-anak.” (rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER