Jakarta, CNN Indonesia -- Euforia konser Coldplay di Asia, A Head Full of Dreams terkesan begitu riuh. Penjualan tiket selalu ludes. Singapura sampai menambah satu konser lagi. Artinya, menambah 50 ribu tiket lagi. Tapi itu pun habis terjual dalam waktu tak sampai dua jam, Jumat (25/11).
Banyak yang berspekulasi bahwa mayoritas pemburu tiket konser Coldplay di Singapura adalah orang Indonesia. Itu lokasi konser terdekat dari Negeri Khatulistiwa. Tiketnya pun terjangkau, antara Rp700 ribu sampai Rp3 jutaan. Tiket pesawat ke sana pun terjangkau.
Namun ternyata tidak semua penggemar Coldplay di Indonesia rela mengeluarkan uang untuk menonton aksi band asal Inggris itu di Negeri Singa, apalagi negara lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan survei yang disebar
CNNIndonesia.com di media sosial
Twitter, memang 54 persen dari 765 responden menyatakan tertarik menonton aksi Chris Martin cs. Sementara 46 persen lainnya tidak.
Kebanyakan dari 231 responden, tepatnya 43 persen, mengaku pertimbangan pertama menonton konser adalah memang penggemar berat band yang bersangkutan. Sebanyak 29 persen melakukannya untuk bersenang-senang, dan 28 persen lainnya hanya ikut-ikutan tren.
Bicara target, mereka lebih memilih Singapura sebagai negara sasaran menonton konser Coldplay. Singapura, yang menampilkan Coldplay sampai dua kali (31 Maret dan 1 April 2017), dipilih oleh sebanyak 57 persen dari 352 responden yang ikut survei itu.
Masih ada 20 persen responden yang memilih menonton di Australia, 19 persen menyasar Korea, dan hanya empat persen yang tertarik menonton Coldplay di Manila, Filipina.
Namun sebenarnya, dari 472 responden yang ada, justru lebih banyak yang tidak tertarik mengejar Coldplay ke luar negeri. Sebanyak 72 persen memilih tidak saat ditanya apakah mereka rela melakukannya. Sementara sisanya, 28 persen menjawab rela berkorban sejauh itu.
Masalahnya adalah uang. Kebanyakan responden tidak rela mengeluarkan banyak uang untuk menonton aksi Coldplay, meski itu band yang mereka suka, jika bukan di negeri sendiri.
Sebanyak 34 persen dari 332 responden survei yang digelar sejak Kamis (24/11) sampai Jumat (25/11) ini, hanya rela merogoh kocek kurang dari Rp500 ribu untuk membeli tiket Coldplay. Padahal harga termurah di Singapura saja sudah Rp700-an ribu. Ada harga sekitar Rp400 ribu sampai Rp500 ribuan, tapi itu di Filipina dan Korea. Tiket pesawat ke sana tidak murah.
Sementara itu, sebagai perbandingan, ada 24 persen responden yang rela mengeluarkan uang lebih dari Rp2 juta. Di antara itu, ada 23 persen responden yang mau mengeluarkan uang Rp500 ribu sampai Rp1 juta untuk tiket konser, dan 19 persen Rp1 juta sampai Rp2 juta.
Hasil itu membantah anggapan bahwa daya beli masyarakat Indonesia untuk hiburan cukup tinggi, apalagi sampai rela memburu konser band favoritnya ke negara-negara lain. Namun tentu saja, karena ini survei acak dan tidak mewakili semua golongan, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui perilaku umum penonton konser Indonesia.
(rsa)