Jakarta, CNN Indonesia -- Alih-alih diawali dengan iklan atau cuplikan film baru seperti di Indonesia, menonton di bioskop India dibuka dengan lagu nasional. Semua pengunjung pun bukan hanya ‘dipaksa’ mendengarkan, tetapi juga ikut berdiri demi menghormatinya.
Lagu itu harus diputar penuh, tak boleh setengah-setengah atau itu akan dianggap memainkan lagu dengan cara yang tidak pantas dan memalukan, dan itu seperti menghina negara.
Keputusan itu disampaikan Pengadilan Tinggi di India pada Rabu (30/11), seperti dikutip kantor berita
Reuters. Itu sudah melalui persetujuan Perdana Menteri Narendra Modi. Diputarnya lagu kebangsaan di bioskop itu demi memacu nasionalisme masyarakat India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya mengumandangkan lagu kebangsaan yang akan membakar nasionalisme, selama itu diperdengarkan, gambar bendera India pun dipajang di layar lebar. Keputusan itu sudah langsung berlaku, dan bioskop hanya diberi waktu 10 hari untuk menyesuaikannya.
“Orang-orang harus merasa ini negara saya dan ini ibu pertiwi saya. Sudah waktunya bagi mereka untuk menyadari bahwa lagu kebangsaan adalah simbol patriotisme kontitusional,” demikian dinyatakan oleh pengadilan New Delhi, menanggapi petisi yang ada.
Perbincangan dan upaya membangkitkan nasionalisme serta patriotisme memang tengah melonjak belakangan ini di India, terutama sejak adanya persaingan yang makin nyata dengan Pakistan. September lalu, Modi mengatakan ia telah mengirim pasukan menyerang daerah itu.
Target serangan adalah militan Islam yang diduga sedang menyiapkan serangannya sendiri.
Konflik itu merambat ke dunia hiburan India, Bollywood. Insan-insannya terjebak dalam dilema. Mereka dilarang mempekerjakan bintang Pakistan dalam film maupun karya lainnya. Polisi akan menyebut orang yang bekerja sama dengan Pakistan sebagai tidak patriotis.
Meski banyak yang setuju, tidak sedikit pula yang menganggap aturan baru pengadilan itu bodoh. Salah satunya presiden Pusat Riset Kebijakan yang berbasis di Delhi, Pratap Bhanu Mehta. Melalui Twitter ia menyampaikan kekecewaannya terhadap pengadilan tinggi di India.
“Kebodohan moral, konstitusional, dan politik Pengadilan Tinggi soal kebijakan lagu kebangsaan benar-benar mencengangkan. Bakal makin banyak masa suram di depan,” tulisnya.
Sementara bioskop India memperdengarkan lagu kebangsaan dan melarang adanya aktor atau aktris Pakistan, sebaliknya, Pakistan melarang ditayangkannya film-film dari India.
(rsa)