Jakarta, CNN Indonesia -- Diumumkannya Amy Schumer sebagai karakter utama dalam film
Barbie versi
live-action, memercikkan kontroversi terutama di dunia maya. Banyak yang tidak setuju bintang
Trainwreck itu terlibat, mayoritas menyinggung fisiknya yang jelas bukan ‘Barbie.’
Selama berdekade-dekade, Barbie identik dengan kecantikan ala model. Rambut pirang, kulit putih, pinggang super ramping, ukuran tubuh proporsional. Meskipun, seiring perkembangan zaman sudah mulai muncul Barbie berkulit gelap, bertubuh besar, bahkan berhijab.
Sementara Schumer, identik dengan ukuran tubuh yang tidak langsing. Ia sering mengutarakan soal bagaimana perempuan terobsesi pada kerampingan tubuh, dan mengkritik pandangan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika kini ia dijadikan Barbie, netizen pun protes. Mengutip
Ace Showbiz, mereka menghujani Twitter dengan komentar negatif. Akun @anglo1066 misalnya, dengan sindiran kejam menuliskan, “Jika Barbie obesitas dan mengerikan pada pria, Amy Schumer sempurna.”
Ada pula yang berpendapat, “Barbie?? Lebih baik kuruskan dulu badan untuk peran itu!”
Para perempuan pun tidak setuju. Akun @Mel_lific menulis, “Amy Schumer untuk Barbie seperti Michael Moore untuk GI Joe.” Moore dikenal sebagai sineas yang juga berbadan tambun. Sementara peran menjadi tentara GI Joe butuh tubuh atletis dan berotot. Membandingkan itu sama seperti menganggap mustahil mereka memerankan Barbie atau GI Joe.
Ada pula yang mengatakan, jika Schumer Barbie-nya, maka Seth Rogen harus jadi Ken.
Meski banyak yang mengecam, ada pula yang mendukung Schumer. Akun @DarciMonet mengatakan ia baru akan menonton Barbie justru jika tahu bahwa Schumer yang membintanginya.
Schumer juga mendapat dukungan lain, seperti “Kepada orang-orang yang marah karena Amy Schumer memerankan Barbie di film live-action, [yang marah] untuk bertubuh besar, enyahlah.” Dukungan dari akun lain menyebutkan, “Jika Anda mau repot-repot membaca sinopsisnya, Anda akan memahami bahwa pemilihan peran itu sangat masuk akal.”
Versi
live-action Barbie memang tidak seperti animasi
Barbie yang menonjolkan penampilan fisik nan cantik. Ceritanya justru tentang seorang perempuan yang terdepak dari daerah sempurna bernama Barbieland, hanya karena tidak sesuai dengan orang-orang yang lain.
Setelah diasingkan, karakter yang diperankan Schumer itu melakukan perjalanan ke dunia nyata dan menemukan bahwa keunikannya lah yang membuatnya berbeda. Itu sebuah aset.
Schumer bukan hanya mengambil peran utama film itu. Dikabarkan, ia juga bakal membantu penulisan naskahnya. Ia akan merombak naskah asli bersama saudarinya, Kim Caramele.
(rsa)