Jakarta, CNN Indonesia -- Treasuri dan Louisa yang mewakili Indonesia harus rela tereliminasi dari ajang The Amazing Race Asia (TARA) musim ke-lima. Upaya mereka menuntaskan misi disabotase dua tim asal Filipina.
Treasuri dan Louisa selama ini diprediksi menjadi pemenang TARA musim ke-lima. Dari beberapa babak pertandingan, sembilan babak di Pit Stop, mereka berhasil empat kali menduduki posisi pertama.
Hal itu ternyata menjadi ancaman besar bagi tiga tim lain yang tersisa. Dua tim asal Filipina, Eric dan Rona serta Parul dan Maggie pun memutuskan menyabotase upaya Treasuri dan Louisa untuk menang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam episode yang syutingnya dilakukan di Banyuwangi, Jawa Timur Eric dan Rona memberikan Yield, sedangkan Parul dan Maggie memberikan U-Turn kepada kedua wanita asal Jakarta itu.
Di TARA musim ke-lima, Yield memperbolehkan satu tim untuk memaksa satu tim lain berhenti bertanding dalam sejumlah waktu yang telah ditentukan. Sementara U-Turn memaksa memaksa tim lain untuk menyelesaikan dua tantangan Detour, alih-alih hanya menyelesaikan satu tantangan seperti yang dilakukan tim lainnya.
Yield dan U-Turn yang diberikan kepada Treasuri dan Louisa otomatis menghambat dan memperlambat keduanya dalam menyelesaikan misi yang diberikan.
"Tim kami dianggap sebagai tim yang kuat oleh tim lain, sehingga mereka bersatu untuk melawan kami," ujar Louisa ketika berbincang dengan media di Jakarta, Kamis (8/12).
Ia melanjutkan, "Sesaat setelah kejadian itu, kami merasa dikhianati. Tetapi ini adalah pertandingan dan sah-sah saja bagi mereka untuk melakukan itu. Kami tidak ada rasa dendam terhadap mereka."
Meskipun sudah diperlambat, Treasuri dan Louisa bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan seluruh tantangan yang diberikan. Mereka hanya berbeda 10 menit di belakang tim asal Malaysia, Yvonne dan Chloe, yang tiba ke-dua dari terakhir.
"Kami sangat bangga dengan performa kami selama di pertandingan ini. Kami satu-satunya tim di musim ini yang empat kali menduduki posisi pertama," ujar Treasuri.
Louisa pun menimpali, "Kami harap Indonesia bangga dengan kami. Saya dan Treasuri sangat menikmati gejolak di kompetisi ini dan kami sudah berupaya sebaik mungkin."
Selain Treasuri dan Louisa, Indonesia juga diwakili oleh Rach dan Vicky dalam TARA musim ke-lima. Namun, tim pertama tereliminasi beberapa episode sebelumnya.
Treasuri dan Louisa kebetulan merupakan teman masa kecil, sehingga kekompakannya menjadi modal utama dalam memenangi empat babak pertandingan.
"Kami teman sejak duduk di bangku kelas lima sekolah dasar sampai sekarang. Jadi 17 tahun kenal. Ini membantu di pertandingan karena bebannya sangat berat, sehingga partner kalian adalah segalanya. Jika kalian dan partner kalian tidak kompak, maka akan susah sekali. Saya dan Treasuri saling melengkapi di sisi kemampuan," ujar Louisa.
Mimpi yang Direnggut Orang LainLouisa menganggap terpilihnya dia dan Treasuri dalam ajang TARA ini sebagai pengalaman sekali seumur hidup. Selain bermanfaat bagi diri sendiri, acara itu juga membuat persahabatannya dengan Treasuri semakin kuat.
"Kami sudah ingin mengikuti ajang ini sejak enam tahun yang lalu. Makanya, kami kaget akhirnya bisa terpilih dan menjalani mimpi kami. Kami bisa mengunjungi negara-negara yang belum pernah kami kunjungi. Dan saya perginya dengan sahabat saya," katanya.
Meski demikian, Louisa mengaku sangat sedih karena harus tersingkir saat menjadi tuan rumah. Ia juga tak menyangka akan tersingkir dengan cara dikhianati oleh Eric dan Rona, tim yang cukup dekat dengannya di babak-babak sebelumnya.
"Mimpi kami direnggut orang lain," ujarnya.
"Sejauh pertandingan ini, kami hanya fokus dengan tim kami. kami tidak pernah membicarakan hal yang buruk soal tim lain. Saya bahkan dekat dengan tim Filipina. Makanya dengan kami keluar dari pertandingan dengan cara itu, kami tidak menyangka," katanya emosional.
Treasuri menjelaskan, ia mendapat pelajaran bahwa dalam pertandingan ini, membuat aliansi dengan tim lain merupakan strategi yang sangat efektif. Menurutnya, sebuah tim perlu membuat aliansi dengan dua tim kuat yang bisa membantu untuk memenangi pertandingan.
Mimpi kami direnggut orang lain.Luoisa, perwakilan Indonesia |
"Selain itu, jangan ragu untuk menggunakan Yield dan U-Turn. Kami tidak menggunakan kedua cara itu, karena kami ingin memenangi pertandingan dengan cara yang bersih. Hanya saja, kami tidak beruntung," ujarnya.
Walau sudah 'dikhianati,’ Treasuri dan Louisa kompak mendukung tim Eric dan Rona untuk memenangi TARA musim ini. Namun, Treasuri berpandangan, jika dilihat dari sisi kekuatan tim, dua kontestan ratu kecantikan asal Filipina, Maggie dan Parul, lebih berpotensi untuk menang.
"Eric memang berbadan kekar, namun Rona sebenarnya fisiknya tidak begitu kuat. Itulah mengapa dalam beberapa pertandingan, Eric seringkali bergerak agak lebih lambat, karena dia harus memikirkan istrinya itu," katanya.
Ia pun menyimpulkan, "Kalau Yvonne dan Chloe kuat, tapi mereka tidak seagresif Maggie dan Parul. Setelah pertandingan di Banyuwangi ini, Yvonne terkena cedera pergelangan mata kaki. Jadi sepertinya Maggie dan Parul adalah yang paling kuat."
Treasuri menuturkan, setelah kalah dari pertandingan ini, ia mendapat banyak pelajaran. Salah satunya soal bagaimana pikiran bisa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kehidupan.
"Saya merasa selama ini terlalu dipengaruhi oleh pikiran. Kami saja tidak menyangka bisa mendaki Ijen selama kurang dari satu jam. Jadi pikiran itu bisa jadi kelemahan dan kekuatan bagi kami semua," ujarnya.
TARA Musim Ke-limaDalam musim terbaru acara yang disiarkan di AXN ini, 11 tim yang terdiri dari enam negara di Asia Tenggara memulai pengalaman sekali seumur hidup dengan menjelajah Asia dan bertarung memperebutkan hadiah utama sebesar US$100 ribu.
Kesebelas tim melakukan perjalanan ke berbagai negara dalam waktu singkat. Setiap tim akan sampai pada sebuah destinasi baru dan harus bersaing dalam tantangan yang biasanya menguji fisik, mental, dan emosional.
Tim akan meneruskan perjalanannya ke lokasi eksotis selanjutnya jika mereka telah menyelesaikan tugasnya.
Kesebelas tim yang terpilih mewakili berbagai kepribadian, latar belakang, talenta, dan status hubungan. Profesi mereka tersebar, mulai dari DJ terkenal di Singapura hingga kontestan ratu kecantikan Filipina dan Malaysia. Louisa sendiri adalah seorang presenter di salah satu stasiun televisi swasta berbayar.