Kibar Bendera dari Berbagai Negara di DWP 2016

CNN Indonesia
Selasa, 13 Des 2016 09:35 WIB
Dikunjungi lebih dari 90.000 orang selama dua hari perhelatannya, beberapa pengunjung Djakarta Warehouse Project membawa serta bendera dari negara asalnya.
Dikunjungi lebih dari 90.000 orang selama dua hari perhelatannya, beberapa pengunjung membawa serta bendera dari negara asalnya. (Foto: CNN Indonesia/M. Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia --
Selama dua hari perhelatannya, Jumat dan Sabtu (9-10/12), konser musik elektronik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2016 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran Jakarta tercatat dikunjungi lebih dari 90.000 orang.

Beberapa orang dari puluhan ribu yang datang ke konser tersebut tidak hanya berupaya tampil maksimal lewat penampilan, tapi juga ada yang membawa serta bendera dari negara mereka berasal. 

Di antaranya, ada yang dari Malaysia, Singapura, Kanada, Australia hingga Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perhelatan yang diusung Ismaya Live dan digadang-gadang sebagai salah satu konser musik elektronik terbesar di Asia Tenggara itu memang menjadi magnet bagi penggemar musik dari berbagai kalangan. 

Carly, salah satu pengunjung yang tampak mencolok karena mengusung bendera Kanada bersamanya, dan diikat di bagian leher.

"Saya merasa bangga menjadi warga Kanada yang datang ke acara ini," ujarnya lugas saat ditemui CNNIndonesia.com disela-sela konser.

Carly hanya satu dari beberapa penonton konser yang dengan terang-terangan membawa dan mengibarkan bendera negara asalnya. Tak jauh dari dia, ada juga tampak bendera negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Kuba, Jerman, Portugal, Meksiko, Britania Raya, Belanda dan Perancis. 

May Tan, dari Malaysia membawa serta benderanya dengan diselempangkan di punggung. 
"Indonesia dan Malaysia seperti bersaudara. Itulah mengapa saya membawa bendera Malaysia ke Jakarta. Saya ingin menunjukkan identitas saya," ujarnya.

Pengunjung DWP 2016 dari Asia tampak lebih dominan dibanding pengunjung dari Eropa dan Amerika, yang diwakili dengan kibaran bendera Malaysia dan Singapura yang mudah ditemui di beberapa sudut area konser.

Salah satu pengunjung dari Jepang bernama Masa Saito mengaku senang bisa hadir ke sini dan melihat banyak bendera dari negara lain. Ia mengaku sering datang ke acara musik elektronik dan sering melihat bendera yang dibawa serta sama penonton konser. 
"Membawa bendera negara ke acara seperti ini sudah seperti budaya. Kita membuat pertemanan baru dengan negara yang berbeda namun damai, dan menghormati satu sama lain," ujarnya. 

Kibar Bendera dari Berbagai Negara di Konser DWP 2016 Beberapa pengunjung membawa serta bendera negara asalnya saat hadir di konser DWP 2016. (Foto: CNN Indonesia/M. Andika Putra)
Joel Tam, pria asal Australia mengenakan bendera negaranya dengan membuatnya seperti jubah seperti di film superhero. Ada juga pemuda-pemuda dari Maladewa yang menempatkan bendera negara asal mereka di tengah-tengah, lalu yang bergoyang mengelilingi bendera itu.

Shammu, salah satu di antaranya mengaku sudah mengikuti acara ini sejak tiga tahun lalu. Namun baru kali ini ia membawa bendera negaranya. "Saya apresiasi mereka yang bawa bendera negara masing-masing, dan saya harap bisa datang lagi tahun depan," ujarnya. 
Selain bendera negara dari luar, bendera Indonesia sebagai tuan rumah juga tampak berkibar di setiap sudut JIExpo Kemayoran.

Salah seorang di antaranya, Alex Putra mengaku sudah membawa bendera Indonesia sejak datang ke konser DWP dua tahun lalu. Setiap tahun, katanya, ia ingin memperlihatkan kepada pengunjung asing bahwa Indonesia bisa membuat acara seperti ini.

"Ya, selain itu juga menjadi pertanda bahwa musik bisa menyatukan kita," kata Alex.
Selain bendera negara, penonton konser dari Indonesia juga mengibarkan bendera grup musik, seperti Slank yang dibawa Akbar Supartman. Ia mengaku keponakan dari gitaris Slank, Abdee Negara Nurdin.

Ia membawa bendera Slank ke DWP 2016 lantaran pernah melihat bendera Slank di acara musik Tomorrow Land. Sejak itu ia berfikir ingin membawa bendera Slank di acara musik Indonesia. "Biar orang tahu kalau Indonesia juga punya band legenda," kata Akbar beralasan. 

DWP tahun ini tergolong sukses mencuri perhatian berkat tata panggung yang megah, serta para penampil yang tampil  maksimal, mulai dari Hardwell, DJ Snake, Yellow Claw, Lost Frequencies, KSHMR, Dipha Barus hingga beberapa DJ lainnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER