Di Balik Lompatan Imajinasi Walt Disney

Rahman Indra | CNN Indonesia
Kamis, 15 Des 2016 11:58 WIB
Menggabungkan antara optimisme teknologi dan nilai-nilai moral, Walt Disney mendorong setiap orang untuk berani bermimpi.
Menggabungkan antara optimisme teknologi dan nilai-nilai moral, menjadi salah satu kunci suksesnya karya-karya Walt Disney. Difoto saat bersama seniman Salvador Dali. (Dok/Foto: AFP PHOTO)
Jakarta, CNN Indonesia -- John G. West, Discovery Institute Senior Fellow, dan juga penulis yang baru saja merilis buku Walt Disney and Live-Action mengungkapkan bahwa ada optimisme yang kental khususnya akan sains di karya-karya Walt Disney.

Oleh karenanya, tak heran jika sosok yang meninggal dunia pada 15 Desember 1966 itu pernah dijuluki sebagai kreator dengan 'emosi abad 19 dalam konflik yang dibuat oleh otak abad 21'.

Disney, kata dia seperti dilansir dari Evolution News, adalah seorang visioner yang futuristik. Ia memandang jauh ke depan dengan menggabungkan nilai-nilai moral dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disney lebih mengetengahkan bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat memberi efek positif pada manusia dan kemanusiaan.

Optimisme Disney yang paling terasa muncul secara kasat mata (dan juga telinga) dalam film Mary Poppins, lewat lagu There's a Great Big Beautiful Tomorrow.

Ditulis oleh Richard dan Robert Sherman liriknya mendorong siapapun untuk berani bermimpi.

/So there's a great, big, beautiful tomorrow/ Shining at the end of every day / There's a great, big, beautiful tomorrow / Just a dream away/

Disney juga pernah mengusung Carousel of Progress, pertunjukan akan perkembangan teknologi terbaru dan canggih, yang berawal di World's Fair di New York kemudian dipindahkan ke Disneyland dan kemudian Walt Disney World.

Optimisme juga dimunculkan Disney lewat area Tomorrowland di Disneyland. Ia juga berencana, tapi tak terlaksana, akan lahirnya Experimental Prototype Community of Tomorrow (EPCOT) di Florida.

Selain nuansa optimistik dan keberanian untuk bermimpi, ia juga menyelipkan pesan akan kesadaran efek penggunaan teknologi berlebihan dalam film 20,000 Leagues Under the Sea.

Dalam Captain Nemo ia kemudian menyelipkan harapan, bahwa nantinya di masa depan akan lahir sebuah dunia baru dan lebih baik.

Lewat buku karangannya yang terbit pada Oktober lalu, John West mengupas juga lebih jauh akan karya-karya film Disney. Mulai dari yang blockbuster seperti 20,000 Leagues Under the Sea, Mary Poppins, and Treasure Island hingga yang jarang dilirik publik seperti Savage Sam and Monkeys, Go Home!.

Di dalamnya juag terdapat 80 potret yang belum pernah dipublikasi sebelumnya, antara lain foto candid Walt Disney saat berada di ruang kerjanya. (rah)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER