Kabar Meninggalnya Ratu Elizabeth II Dipastikan Bohong

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2016 13:00 WIB
Kabar itu diawali dari cuitan akun Twitter palsu, yang dipicu ketidakhadiran Sang Ratu dalam acara Natal beberapa waktu lalu.
Ratu Elizabeth II sempat jadi korban berita bohong. (REUTERS/Eddie Mulholland)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah banyaknya kabar duka yang tersiar beberapa waktu belakangan, satu kabar yang tak kalah mengejutkan. Kamis (29/12) kemarin, beredar kabar Ratu Elizabeth II meninggal dunia.

Tak ayal, kabar itu pun langsung menjadi perbincangan hangat di dunia maya.

Seperti dilaporkan Mirror, kabar itu mulanya dicuitkan oleh akun palsu BBC @BBCNewsUKI yang menuliskan "BREAKING: Istana Buckingham mengumumkan kematian Ratu Elizabeth II pada usia 90. Kondisinya masih belum diketahui." Ratu Elizabeth II sampai saat ini masih memimpin Kerajaan Inggris, maka kabar kematian itu jelas sebuah berita besar bagi dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi tak lama kemudian, kabar itu dipastikan palsu. Akun penyebarnya saja bukan BBC asli. Akun itu pun langsung ditangguhkan, meski sudah banyak netizen yang terlanjur menyebarkan.

Disinyalir, munculnya kabar kematian Ratu Elizabeth II berawal dari absennya sang ratu pada acara pelayanan di gereja saat perayaan Natal di Sandringham. Selama 30 tahun, Ratu Elizabeth II tidak pernah absen. Ketika kini ia absen di acara itu, jadi pertanyaan.

Tapi dipastikan absennya Sang Ratu dikarenakan kondisi kesehatan yang kurang baik.

Kala itu, pernyataan resmi dari pihak kerajaan pun telah menyampaikan bahwa dia dalam proses pemulihan dari flu berat dan butuh istirahat untuk membantu pemulihannya.

Absennya Ratu Elizabeth II saat itu menjadi pertama kali pertama acara itu tak dihadiri perwakilan anggota Kerjaaan, sejak 90 tahun lalu. Sebelumnya, absennya anggota kerajaan hadir ke gereja yang terjadi saat perayaan Natal terakhir kali pada 1988 di Norfolk.

Sementara itu, kabar kematian Ratu Elizabeth ini bukanlah yang pertama terjadi. Sebelumnya wartawan BBC Ahmen Khawaja pun menyebabkan kegemparan tahun lalu dengan mencuitkan informasi kematian nenek dari Pangeran Harry dan Pangeran William itu.



Khawaja mengaku, ia salah mengartikan tayangan soal latihan yang dilakukan kerajaan untuk upacara kematian. Khawaja pun langsung menghapus cuitannya setelah mengetahui kesalahpahaman yang dilakukannya. Sejak itu, staf BBC dilarang menggunakan media sosial.

Sebelum Ratu Elizabeth II, beberapa waktu lalu selebriti Britney Spears juga menjadi korban berita bohong. Ia dikabarkan meninggal dunia melalui akun Twitter Sony Music, yang tak lama kemudian langsung mengakui bahwa itu ulah peretas. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER