Jakarta, CNN Indonesia -- Satu demi satu selebriti yang ‘dipinang’ untuk hadir dalam acara inagurasi Donald Trump, 20 Januari mendatang, memilih mundur. Tom Barrack yang menangani acara itu pun mengatakan, inagurasi Trump mungkin memang tidak akan dipenuhi selebriti papan atas seperti diduga.
Namun, ujarnya seperti dikutip
NME, acara itu akan berisi sesuatu yang lembut dan menyentuh, bahkan seperti puisi yang berirama. Tanpa selebriti populer pun, tak masalah.
“Kami beruntung karena memiliki selebriti terbaik di dunia, yang mana adalah sang presiden terpilih sendiri [Trump], berdampingan dengan presiden yang sekarang [Barack Obama]. Jadi yang akan kami lakukan, alih-alih mencoba mengelilinginya dengan orang-orang yang termasuk selebriti papan atas, adalah kami membekapnya dengan sensualitas lembut akan tempat itu.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada media, Selasa (10/1) Barrack lanjut mengatakan, “[Acara] itu akan lebih seperti irama puitis ketimbang selebrasi seperti sirkus. Itu sebuah penobatan. Begitulah yang diinginkan sang presiden terpilih. Saya pikir itu akan lebih berkontribusi. Akan indah.”
Trump memang kesulitan menemukan selebriti yang mau tampil untuknya. Kebanyakan dari mereka, bahkan Katy Perry, Beyonce, Demi Lovato, dan lainnya bahkan sudah mendukung Hillary Clinton sang pesaing, sejak masa kampanye. Rebecca Ferguson dan Charlotte Church yang awalnya direncanakan tampil dalam inagurasi itu, baru saja membatalkannya.
Seorang anggota kor bahkan hengkang dari kelompoknya karena enggan menyanyi untuk Trump. David Foster menolak undangan Trump. Andrea Bocelli yang pernah mengatakan akan hadir, lantas membatalkan penampilannya.
Sementara, selebriti seperti Beyonce dan Paul McCartney hadir di perpisahan Obama.