Madonna Klarifikasi Pidato Kontroversional di 'Women's March'

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2017 06:28 WIB
Madonna mengklarifikasi pidato kontroversial yang dilontarkannya saat aksi unjuk rasa 'Women's March' di Washington DC, Amerika Serikat akhir pekan lalu.
Madonna berpidato dalam aksi unjuk rasa 'Women's March' akhir pekan lalu. (Foto: Theo Wargo/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Madonna mengklarifikasi pidato yang diteriakkannya saat mengikuti aksi unjuk rasa 'Women's March' di Washington DC, Amerika Serikat akhir pekan lalu setelah sejumlah komentator mengkritisi komentarnya soal 'meledakkan Gedung Putih.'

Pada Sabtu (21/1) lalu, kepada ratusan ribu peserta unjuk rasa, Madonna membagi kekhawatirannya setelah Donald Trump disumpah menjadi presiden. Ia mengatakan, "Saya marah. Ya, saya murka. Ya, saya sempat berpikiran buruk tentang meledakkan Gedung Putih. Tapi saya tahu itu tidak akan mengubah apa pun."

"Kita tidak bisa jatuh ke dalam keterpurukan," imbuhnya. "Seperti puisi yang pernah ditulis W.H. Auden pada malam Perang Dunia II, 'Kita harus mencintai satu sama lain atau mati.' Saya memilih untuk mencintai. Apakah kalian bersama saya?"

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui akun Instagram miliknya, pada Minggu (22/1) kemarin, sang penyanyi menulis bahwa ia ingin mengklarifikasi beberapa hal penting mengenai pidatonya itu.

"Saya bukan seseorang yang brutal, saya tidak mempromosikan kekerasan dan sangat penting bahwa orang-orang mendengar dan memahami keseluruhan pidato saya daripada satu frasa yang diambil keluar dari konteks," katanya.


Ia menambahkan, "Saya berbicara dalam metafora dan saya membagi dua cara untuk melihat segala sesuatu, pertama adalah menjadi penuh harapan, dan kedua adalah merasakan kemarahan dan kebiadaban, yang secara pribadi saya tinggalkan."

"Meski demikian, saya tahu bahwa melampiaskan kemarahan tidak akan menyelesaikan apa pun. Dan satu-satunya cara untuk mengubah segala sesuatu menjadi lebih baik adalah melakukannya dengan cinta."

Madonna juga menampilkan lagunya yang berjudul Express Yourself dan Human Nature dalam aksi 'Women's March' di Washington DC. Ia pun mengatakan kepada para demonstran bahwa presiden yang baru saja diinaugurasi dapat, "memberikan layanan seksual."

Selain Madonna, nama-nama besar seperti Scarlett Johannson, Katy Perry, dan America Ferrera bergabung dengan ratusan ribu demonstran lain demi memperjuangkan hak-hak wanita setelah Donald Trump disumpah menjadi Presiden Amerika Serikat.


Selain keempat bintang itu, selebriti lain yang nampak ikut serta dalam aksi 'Women's March' di Washington, seperti Madonna, Michael Moore, Alicia Keys, Janelle Monae, dan Ashley Judd.

Tak hanya itu, Debra Messing, Jessica Chastain, Emma Watson, Chrissy Teigen, dan Nick Offerman juga terlihat hadir.

Aksi protes tak hanya terjadi di Ibu Kota Amerika Serikat. Demonstrasi perjuangan hak wanita juga digelar di kota-kota lain, seperti New York City, Los Angeles, Boston, Chicago, Denver, Las Vegas, dan Park City, Utah di mana banyak selebriti tengah berkumpul untuk menghadiri Sundance Film Festival 2017.

Di Los Angeles, aktor Joseph Gordon-Levitt, aktris Lauren Conrad, dan Willow Smith nampak bergabung dengan ratusan ribu demonstran. (res/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER