Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia tengah ‘bangkit’ melawan Presiden Amerika Serikat yang baru dilantik Jumat (20/1) lalu. Musisi Bruce Springsteen menyebutnya ‘penolakan baru’ global.
Baru-baru ini, Springsteen yang memang pendukung Hillary Clinton—pesaing Trump dalam kampanye Presiden AS—menyatakan band-nya telah bergabung dalam gelombang ’penolakan baru’ itu.
“Semua ini terasa sebagai jalan yang panjang, tetapi hati dan jiwa kami tetap bersama jutaan orang yang turun ke jalan kemarin, dan band E Street merupakan bagian dari ‘penolakan baru,’” ujar bintang rock asal Amerika itu di sela permulaan turnya di Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inaugurasi dan sumpah Trump untuk menjadikan kembali Amerika sebagai negara yang hebat, diikuti dengan protes massa di seluruh penjuru dunia.
Ribuan orang turun ke jalan di Washington dan di kota-kota lainnya di seluruh penjuru dunia pada Sabtu (21/1) untuk aksi persaudaraan bagi rakyat Amerika. Mereka mengolok-olok sekaligus mencela Trump. Kekhawatiran rakyat Amerika yang anti-Trump pun menjelma menjadi kekhawatiran global.
Berbicara sebelum memulai konsernya yang berdurasi 3,5 jam di Perth Arena, Springsteen menyebut Trump sebagai ‘pemimpin konvensional.’
Meski mencela Trump, seperti diberitakan Reuters, Springsteen tetap punya harapan untuk pemimpin barunya itu. Ia berharap Trump bisa menyediakan lapangan kerja bagi warga AS.
Sejauh ini, setelah inaugurasi Jumat lalu Trump sudah meluncurkan berbagai gebrakan, termasuk mencabut Obamacare dan bermusuhan dengan media. Ia juga punya beberapa proyek ambisius soal perdagangan Asia-Pasifik, kerja sama Trans Pacific, dan menegosiasikan ulang kesepakatan-kesepakatan perdagangan lainnya.
(han/rsa)