Jakarta, CNN Indonesia -- Dory akhirnya menemukan jalan pulang. Dibantu teman-teman barunya, juga bapak-anak Marlin dan Nemo, ia menemukan kembali orang tuanya. Film yang masih dibintangi oleh suara Ellen DeGeneres itu pun mendapat sambutan meriah. Ada yang terharu, banyak juga yang tersentuh.
Tak heran ia menjadi film terlaris ke-dua di dunia, tahun lalu. Penghasilannya secara global mencapai US$1,02 miliar, hanya satu tingkat di bawah
Captain America: Civil War.Namun Dory belum mampu memukau Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS). Ia tidak masuk nominasi kategori Film Animasi Terbaik. Padahal sebelumnya,
Finding Dory telah menyabet empat kemenangan dari 20 nominasi yang pernah diraihnya di berbagai penghargaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang masuk nominasi Oscar justru
Kubo and the Two Strings, Moana, My Life as a Courgette, The Red Turtle, dan
Zootopia. Padahal beberapa dari film itu kurang populer di bioskop.
Film sebelumnya,
Finding Nemo mengumpulkan 10 nominasi dan delapan kemenangan. Selain itu, Pixar juga pernah sukses dengan
Toy Story 3, yang masuk berbagai penghargaan dan laris.
Finding Dory memang punya lebih banyak pesaing tahun ini. Diberitakan The Hollywood Reporter, film animasi yang layak masuk Oscar tahun ini sampai 27 karya. Studio-studio besar pun mulai menganggap serius produksi film-film seperti itu. Angka itu merupakan yang tertinggi yang pernah dicapai oleh film animasi di Oscar, sepanjang sejarah.
‘Dilupakannya’
Finding Dory bukan satu-satunya ‘kejutan’ Oscar tahun ini. Meski AMPAS sudah mulai ‘beragam’ dengan menyertakan nomine berkulit berwarna, tapi beberapa keganjilan masih menjadi perbincangan. Salah satunya, soal tidak masuknya nama-nama yang diprediksi bakal setidaknya menjadi nominasi Oscar, yang dibacakan Selasa (24/1).
Film yang tak diprediksi mendapat banyak nominasi, seperti
Hacksaw Ridge, pun mengejutkan.
(han/rsa)