Maestro Gamelan Kolaborasi dengan Musisi Inggris di London

Rahman Indra | CNN Indonesia
Kamis, 26 Jan 2017 09:37 WIB
Gondrong Gunarto dan tiga musisi Indonesia berkolaborasi dengan musisi Inggris Susheela Raman dan Sam Milis menggarap musik gamelan kontemporer.
Maestro gamelan asal Solo berkolaborasi dengan musisi Inggris dan juga India di London. (Dok.Festival Kontemporer Indonesia di London, Oktober 2016. Foto: Dok. Istimewa/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maestro gamelan Gondrong Gunarto dan tiga musisi Indonesia lainnya yakni Agus Prasetyo, Angger Widhi Asmara dan Rano Prasetyo berada di London, untuk sebuah kerja sama kolaborasi musik dengan musisi kenamaan Inggris, Susheela Raman dan Sam Milis.

Empat pemain musik tradisi Indonesia itu berasal dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Solo. Selain Indonesia-Inggris, kolaborasi tersebut juga melibatkan sejumlah musisi tradisi dari India.

"Selama kurang lebih seminggu para musisi dari berbagai negara dan latar belakang musik berbeda itu akan melakukan proses eksplorasi di salah satu sudut kota London," ujar Thomas Siregar, Minister Counsellor KBRI London, Selasa (24/1), seperti dilansir Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, kolaborasi musisi tersebut akan memadukan elemen-elemen musik tradisi Indonesia dan India dengan sentuhan modern Inggris.

Dari rekam jejaknya, Susheela Raman berkecimpung dalam berbagai genre musik di antaranya jazz, blues, folk dan trance. Ia sebelumnya juga pernah masuk nominasi BBC World Music Awards 2016. Saat tur ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, ia mengaku terpesona dengan gamelan.

Pertemuannya dengan Gondrong Gunarto memunculkan gagasan untuk menggarap kolaborasi musik yang menampilkan gamelan secara kontemporer.

Menurut Thomas, gamelan bukanlah alat musik yang asing di Inggris. Setidaknya terdapat 150 kelompok gamelan yang tersebar di berbagai institusi pendidikan dan komunitas seni lainnya.

Gagasan kolaborasi yang diusung di antaranya akan memadukan bunyi gamelan dengan alat petik gitar dan cello Inggris, serta tabla dari India.

Thomas mengatakan kolaborasi ini sekaligus dapat mempromosikan seni musik tradisional Indonesia sehingga dapat lebih dikenal dan diterima pecinta musik di Inggris. (han/rah)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER