Jakarta, CNN Indonesia -- Bintang televisi AS, Kim Kardashian menemui pihak kepolisian Perancis di sebuah hotel di New York City, pada Rabu (1/2) kemarin terkait perampokan yang menimpanya Oktober lalu. Dia diharapkan dapat membantu mengidentifikasi dua pelaku dengan memaparkan kronologi kejadian kala itu.
Seperti dilaporkan
E!News, bersama kedua anaknya North (3) dan Saint West (1), Kardashian datang menemui polisi Perancis di Manhattan usai berlibur dari Costa Rica.
Meski pertemuan tersebut terkait kesaksian Kardashian telah dikonfirmasi oleh NBC News, tapi kedua pihak belum memberi komentarnya. Sebelumnya, dilaporkan bahwa polisi Perancis telah menangkap lebih dari 15 orang yang berhubungan dengan perampokan itu dan telah ditetapkan empat tersangka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan, kejadian itu terjadi pada pukul 04:30 pagi waktu setempat. Saat kejadian, istri Kanye West itu hanya seorang diri di kamar penginapannya. Sementara saudaranya Kourtney beserta asisten tengah berganti pakaian untuk pergi ke luar, dan ia sendiri memilih ke lantai atas untuk bekerja.
Kardashian mengatakan dia mendengar suara jejak kaki mendekati pintu kamarnya sebelum pukul 03:00 pagi. Namun karena tak ada jawaban Kardashian menelpon pengawalnya.
Saat membuka pintu, ada dua orang dengan seorang resepsionis yang telah diikat. Dia menyebut para perampok mengenakan penutup wajah dan jaket bertuliskan Polisi. Menggunakan bahasa Perancis, perampok itu meminta ponsel dan bertanya keberadaan cincin senilai US$ 4 juta (Rp 53 miliar).
Setelahnya, perampok itu menggeledah tempat penginapan Kardashian dan menyekap dirinya di kamar mandi.
Karena kejadian tersebut, Kardashian mengalami trauma berat hingga baru-baru ini dalam cuplikan reality show
Keeping Up With The Kardashians, dia menginginkan keluarganya tak lepas dari pengamanan.
"Kita harus memiliki penjaga keamanan di luar semua rumah kita 24/7," katanya, dilansir dari
News.
(rah)