Lukisan Picasso Digantikan Karya Seniman Muslim di MoMA

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 09 Feb 2017 08:58 WIB
Museum itu mengganti karya-karya dari pelukis seperti Picasso dan Matisse, dengan karya seniman asal tujuh negara Muslim yang dilarang Donald Trump masuk AS.
Lukisan Picasso termasuk yang diturunkan di MoMA dan diganti lukisan seniman dari negara Muslim. (Ilustrasi/REUTERS/Darren Ornitz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Museum prestisius di New York, Museum of Modern Art (MoMA) pun ambil tindakan atas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang melarang imigran.

Mengutip Independent, museum itu memilih mengganti karya pelukis terkenal dunia seperti Picasso dan Matisse dengan lukisan seniman Muslim. Picasso berasal Italia, sementara Matisse adalah pelukis kenamaan Perancis. Karya mereka digantikan oleh pelukis yang berasal dari tujuh negara mayoritas Muslim yang dilarang Trump memasuki Negeri Paman Sam.

Tujuh negara yang dilarang sementara untuk memasuki AS itu adalah Irak, Suriah, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman. Saat larangan itu ditunda, Trump menyebutnya ‘konyol.’

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tapi MoMA sudah ambil tindakan terlebih dahulu. Kurator mereka mengganti karya Picasso, Matisse dan Picabia di lantai lima galeri dengan karya dari arsitek asal Irak yang lahir di Inggris, Zaha Hadid. Karya pelukis Sudan, Ibrahim el-Salahi pun turut dipajang.

Seniman video dari Iran, Tala Madani juga menghiasi museum budaya kebanggaan AS itu. Begitu pula dengan karya pematung Parviz Tanavoli dan fotografer Shirana Shahbazi.

Masing-masing karya diambil dari koleksi permanen museum. Tak jauh dari tiap karya mereka ada tulisan, “Karya ini berasal dari seniman dari negara yang warganya dilarang memasuki AS, berdasarkan perintah eksekutif presiden pada 27 Januari 2017.”


Karya-karya itu dipajang menyambut pengunjung, seolah menyampaikan bahwa mereka pun termasuk bagian dari AS. Tak peduli kewarganegaraan atau asalnya, mereka tetap Amerika.

Padahal lantai lima museum itu lazimnya memajang dokumen Barat sampai tahun 1940-an.

Menurut kepala kurator lukisan dan cetakan di museum itu, Christophe Cherix akan ada lebih banyak lagi karya dari seniman asal negara Muslim yang dipajang di sana beberapa bulan ini. Meski senimannya tak lagi bisa terbang masuk AS, karyanya masih dipajang di sana.

“Sejumlah seniman di koleksi kami mendadak tidak bisa bepergian dengan cara yang biasa mereka lakukan dan berbagi karya serta ide-ide mereka. Kami ingin menegaskan kembali keyakinan bahwa museum seni seharusnya menjadi tempat bagi orang-orang dari seluruh dunia untuk bisa bergabung bersama,” tuturnya. Karya pelukis Barat lain, tetap akan dipajang. (rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER