The Moffatts, We'll Miss You Like Crazy

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Minggu, 19 Feb 2017 10:35 WIB
Band asal Kanada The Moffatts menggelar konser perpisahan di Asia Tenggara. Usai konser, entah apakah The Moffatts masih bisa disaksikan lagi.
The Moffatts akan konser reuni sekaligus perpisahan di Asia Tenggara. (AFP PHOTO / AFP PHOTO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertama muncul 30 tahun lalu, The Moffatts hanya anak-anak biasa. Usia Scott masih empat tahun. Si kembar Bob, Clint dan Dave malah baru tiga tahun. Tapi panggung pertama mereka pada 1987 yang dibagi bersama ayah dan ibunya, Frank dan Darlana, adalah saksi penting.

Moffatt bersaudara punya potensi musik luar biasa. Anak-anak yang akrab dengan musik country sejak kecil itu akhirnya mendapat panggung lebih layak. Mereka tampil di sebuah festival musik country besar pada 1992. Potensi mereka pun langsung dilirik.

Buktinya, band asal Kanada itu mendapat lima nominasi dari British Columbia Country Music Association. Padahal usia mereka masih sangat belia: delapan dan sembilan tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga tahun kemudian, pada 1995 mereka merilis album country perdana berjudul The Moffatts.
Tapi mereka tidak selamanya setia pada country. The Moffatts mulai menyanyi pop/rock pada 1998. Sebagai tandanya, mereka meluncurkan album baru Chapter I: A New Beginning. Tak dinyana, kesuksesannya luar biasa. Album itu terjual lebih dari enam juta kopi di dunia.

Bukan hanya di Kanada di mana album itu mencapai hampir double platinum. Chapter I juga membuat The Moffatts populer di Eropa. Lagu-lagu di dalam album itu termasuk I Miss You Like Crazy dan If Life Is So Short, yang diputar di mana-mana sepanjang tahun 1998.

Beberapa lagu seperti Misery, Until You Loved Me dan Girl of My Dreams muncul sebagai pengiring acara televisi maupun film. The Moffatts pun jadi band remaja populer.

Mereka melanjutkan sukses dengan merilis album lanjutan pada 2000, berjudul Submodalities. Produksinya dibantu Bob Rock, yang juga memproduksi album untuk Metallica dan Bon Jovi. Tapi warna lagu The Moffatts kali ini sedikit berbeda. Lebih rock klasik dan keras.
Meski begitu, album itu tetap sukses. Ia mendapat platinum karena terjual lebih dari 100 ribu kopi. Lagu pertamanya, Bang Bang Boom menjadi single peraih peringkat puncak tercepat di Kanada, sepanjang sejarah musik.

Album itu juga laku di Asia Tenggara. Di Filipina, mereka menjadi band dengan penjualan internasional terbesar yang pernah ada.

Itu mungkin yang membuat The Moffatts kini kembali menginjakkan kaki di Manila setelah 16 tahun berlalu. Scott, Bob dan Clint menggelar konser perpisahan di Asia Tenggara, dimuali dari Manila pada Sabtu (18/2) kemarin. Di Indonesia, mereka akan tampil tiga kali.

Minggu (19/2) ini ada jumpa penggemar dan konser di Hard Rock Cafe, demikian pula esok Senin (20/2). Pada Jumat (24/2) The Moffatts ke Bali, lanjut Singapura pada Sabtu (25/2).

[Gambas:Youtube]

Konser itu reuni sekaligus perpisahan, karena mereka memutuskan bubar sejak 2001 setelah konser di London. Masing-masing personel punya kesibukan sendiri setelah itu, meskipun masih sama-sama di bidang musik. Scott bermusik sendiri, Dave berakting dan jadi model.

Tapi belakangan, Dave menjadi instruktur yoga.

Bob dan Clint masih bersama, meski berganti-ganti nama band. Mereka pernah bergabung dengan Hidell, membentuk band bernama Same Same sampai Like Strangers. Mereka merilis EP dengan nama Endless Summer, lagu hitnya Amen for Women. Mereka masih mempromosikan itu.

[Gambas:Youtube]

The Moffatts sendiri sudah hampir tak pernah bersama. Pada 2012 mereka reuni untuk sebuah pertunjukan Natal, tapi lalu tak pernah muncul lagi. Baru akhir tahun lalu mereka mengumumkan adanya rencana konser perpisahan. Sayang, Dave tak ikut saudara-saudaranya.

Setelah konser perpisahan ini, entah apakah penggemar masih akan bisa menonton band bersaudara itu kembali. Mereka jelas akan dirindukan. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER