Jakarta, CNN Indonesia -- Warpaint, kuartet indie rock asal California, Amerika Serikat mampir ke Jakarta untuk menggelar konser dalam rangkaian ‘Head Up Tour 2017’ mereka. Mereka pun dibuat gemas oleh seribuan penonton yang hadir dalam acara tersebut.
Pertunjukan dimulai pukul 19.00 WIB dengan band indie lokal pembuka, yakni Trou, Diocreatura, dan KimoKal. Ketiganya menampilkan beberapa lagu mereka masing-masing.
Tepat pukul 21.00 WIB KimoKal menutup penampilannya. Penonton yang sebelumnya masih berada di luar atau duduk-duduk di berbagai penjuru area konser langsung merapat untuk bersiap menyambut Warpaint.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setengah jam kemudian, satu per satu personel Warpaint berhamburan ke atas panggung. Emily Kokal, Theresa Wayman, Jenny Lee Lindberg, dan Stella Mozgawa langsung membuka penampilannya dengan lagu
Europe Is Lost milik Kate Tempest yang disambung dengan
Intro.
Memamerkan kemampuan ‘dadakan’ Bahasa Indonesianya, vokalis Emily berteriak, “Terima kasih!” sebelum akhirnya lanjut memanaskan suasana dengan deretan lagu hit mereka,
Keep It Healthy, Heads Up, Krimson, Undertow, dan
No Way Out.
“Terima kasih atas suara indah kalian. Berikutnya adalah lagu berjudul
The Stall. Ini [lagu] baru,” ujar Theresa yang kemudian mulai menyanyikan lagu dari album Heads Up itu.
Setelah
The Stall, Warpaint terus ‘mengguncang’ Parkir Selatan Senayan dengan
Beetles dan
Whiteout.
“Bagus, bagus, bagus!” seru Emily, mengomentari antusiasme penonton.
Elephants dan
Love Is To Die pun dibawakan dengan enerjik oleh Warpaint. Sepanjang penampilan itu, penonton tak henti-hentinya bersenandung bersama mereka.
“Terima kasih banyak telah mengundang kami [dari Amerika] ke Jakarta. [Kalian] sangat spesial,” kata Theresa.
Warpaint kemudian mengajak penonton bergoyang dengan lagu terbaru mereka yang mendapatkan respons positif dari penggemar musik di dunia,
New Song.
“Ini adalah lagu terakhir kami,” ujar Emily.
Penonton yang belum rela ditinggal idolanya pergi langsung kompak menyahut, “No!” Mendengar hal itu, Theresa dkk pun terkekeh.
Mereka menutup penampilannya dengan
Disco//Very. Penampilan meriah ini dipercantik dengan warna-warni lampu panggung.
Kelar memamerkan lagu terakhirnya, keempat personel Warpaint mengucapkan salam perpisahan dan turun dari panggung. Tak bisa dikecoh, para penonton pun meneriakkan kalimat klise, “
We want more! We want more!”
Selang 10 menit kemudian, penonton berteriak kesenangan saat melihat Emily, Theresa, Jenny, dan Stella kembali ke atas panggung.
“Kalian adalah yang paling menggemaskan!” seru Theresa seraya mengalungkan tali gitar ke lehernya.
Mereka pun menampilan
So Good sebagai lagu
encore pertama. Kali ini, Theresa yang biasa memegang gitar berganti posisi dengan pembetot bas Jenny. Konser ini kemudian benar-benar ditutup dengan
Bees.
“Kami sangat mencintai kalian! Kami cinta kalian, Jakarta! Terima kasih telah datang [ke konser kami],” ujar Theresa.
Konser Warpaint yang diselenggarakan oleh promoter Wire It Up ini terkesan intim. Pasalnya, penonton yang hadir tidak penuh sesak, sehingga masing-masing mereka bisa menikmati keseluruhan acara dengan ruang yang pas, baik yang bergerombol maupun yang sendiri.
Hal tersebut tentu sangat mendukung, mengingat genre musik yang ditampilkan keempat pengisi acara cenderung mengajak penonton untuk bergoyang, berimajinasi, dan, sesekali menghentakkan kaki dan kepalanya.
 Warpaint, kuartet indie rock asal California, Amerika Serikat memilih Jakarta sebagai satu-satunya kota yang dikunjungi dalam tur dunia mereka. (CNN Indonesia/Resty Armenia) |
Satu-satunya di Asia TenggaraWarpaint memilih Jakarta sebagai satu-satunya kota yang dikunjungi dalam tur dunia mereka. Karenanya, konser perdana mereka di Indonesia yang bertajuk ‘Warpaint Live in Jakarta’ disinyalir bakal banyak didatangi penggemar dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Warpaint memang tengah sibuk menggelar tur dunia tahun ini, menyusul dirilisnya album baru mereka, Heads Up. Di Asia, band ini hanya mampir di Indonesia dan Jepang. Selebihnya adalah negara-negara di Australia, Eropa, dan Amerika.
“Kami sebenarnya tak punya alasan khusus mengapa memilih Indonesia. Tapi, kami sangat menikmati berada di sini,” ujar vokalis sekaligus gitaris Warpaint, Theresa Wayman dalam konferensi pers di Senayan Golf Driving Range, Jakarta Selatan.
Dalam menggarap album Heads Up, Warpaint mengaku bahwa albumnya kali ini banyak dipengaruhi oleh Janet Jackson, Kendrick Lamar, Outkast, dan Bjork. Single pertama berjudul New Song dipilih sebagai Our Favorite Song Right Now oleh Rolling Stone pada 2016.
Musik bernuansa
atmospheric art rock yang diusung Warpaint telah melanglangbuana. Selain tur mereka sendiri, band ini telah bermain di berbagai festival musik bergengsi di dunia, seperti Summer Sundae, Bonnaroo, dan Glastonbury. Tak hanya itu, Warpaint tahun ini akan kembali bermain di Coachella Valley Music and Arts Festival.