Jakarta, CNN Indonesia -- Dampak foto tanpa bra yang dilakukan Emma Watson beberapa waktu lalu berentet panjang. Watson dikabarkan tersinggung dengan sindiran yang dilakukan seorang penggemar Beyonce kepadanya.
Usai kritikan yang datang kepada Watson akibat foto tanpa bra di majalah
Vanity Fair, seorang penggemar Beyonce menyebut Watson sebagai munafik dan menuai atas kritik Watson terhadap pelantun Halo tersebut beberapa tahun lalu.
Melansir
NME, penggemar Beyonce tersebut merujuk pada wawancara Watson dengan Tavi Gevinson pada 2014 lalu yang mengomentari penampilan Beyonce dan feminisme sang penyanyi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di satu sisi dia (Beyonce) menempatkan dirianya dalam sebuah kategori dari feminis... Namun kemudian citranya (merujuk album
BEYONCE pada 2013), itu terasa sangat laki-laki, seperti pengalaman voyeuristik darinya," ucap Watson saat itu yang dirujuk sang penggemar Beyonce.
Voyeuristik merupakan istilah untuk menggambarkan kenikmatan seksual yang datang saat melihat orang lain telanjang atau terlibat dalam aktivitas seksual.
Meski tidak menyantumkan akun Watson dalam cuitan tersebut, namun sang bintang Harry Potter ternyata membalas sindiran tersebut melalui unggahan di twitter.
Dalam unggahan tersebut, Watson juga melampirkan transkrip wawancara yang dilakukan dengan Tavi.
"Ini adalah bagian dari wawancara dengan Tavi pada 2014 saat kami membicarakan Beyonce, bagian saya adalah yang dicetak tebal," tulis Watson menyanggah tuduhan sang penggemar Queen Bey itu.
Dalam bagian yang dicetak tebal tersebut, Watson menyebutkan bahwa dia masih berada dalam kondisi menguatkan paham feminisme yang akan ia bawa.
Watson pun memberikan tanggapan atas kekagumannya akan Beyonce.
"Saya sangat mengagumi kepercayaan dia untuk membawa musiknya dengan cara seperti itu, di tengah semua penampilan sensasional MTV, saya sangat gembira akan hal itu," kata Watson.
"Di satu sisi dia (Beyonce) menempatkan dirianya dalam sebuah kategori dari feminis, ini wanita yang sangat kuat - dan dia memiliki ungkapan yang sangat indah oleh Chimamanda Ngozi Adichie di salah satu lagunya - namun kemudian citranya, itu terasa sangat laki-laki, seperti pengalaman voyeuristik darinya," lanjutnya.
Di bagian lain, Watson memuji konsep feminisme yang dibawa Beyonce atas album
BEYONCE yang rilis 2013 lalu.
"Saya akan mengatakan ketika Anda benar merasakan 'saya dapat menjadi seorang feminis, saya dapat jadi seorang intelek, saya dapat menjadi lainnya, namun saya juga tidak masalah dengan feminitas saya dan menjadi cantik serta dengan semua itu saya pikir dapat mengurangi pesan atau makna diri saya'. .. Itu hal yang paling menarik dari album (Beyonce) itu," kata Watson.
"Ini (album
BEYONCE) sangat inklusif dan menempatkan feminisme dan feminitas juga kekuatan perempuan dalam hal yang sangat luas."
[Gambas:Instagram] (end)