Jakarta, CNN Indonesia -- Film Indonesia yang berjudul
#66 kembali menyambangi negara di Asia. Setelah diputar di Malaysia dan Singapura pada November 2016, film itu kini berjalan-jalan ke Beijing, China.
Diberitakan Antara, sutradara sekaligus aktor Asun Mawardi langsung yang mewakili film itu di Negeri Tirai Bambu. Film
#66 diputar di salah satu gedung bioskop di Beijing, Minggu (12/3) malam. Kehadiran Asun disambut meriah. Ia dihujani pertanyaan dan permintaan foto.
Beberapa dari penggemar menjuluki Asun sebagai ‘Jackie Chan’ dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, Asun baru pertama ini berakting dalam film. “Ini film ke-delapan kami. Tapi baru di film ini saya sutradara merangkap pemain,” katanya usai pemutaran film di Beijing.
Pemutaran film
#66 dihadiri Duta Besar RI untuk China, Soegeng Rahardjo.
“Bukan sekadar jumlah penonton, film juga bisa mengenalkan budaya Indonesia di dunia internasional. Begitu juga sebaliknya, masyarakat Indonesia gemar film-film China karena ada nilai-nilai filosofis kehidupan masyarakat yang dapat dipetik," ujar Soegeng.
Film yang pembuatannya menelan biaya US$1 juta itu bercerita tentang tokoh bernama 66, yang diperankan Asun. Ia harus berjibaku dengan penjahat yang mengejar dirinya, keluarga dan orang-orang tersayangnya, di tengah keinginan untuk meninggalkan dunia gelap itu.
Selain Asun, Donita dan Erwin St Bagindo juga ikut bermain dalam film itu.
Menurut Asun, filmnya banyak diminati karena ia memenuhi selera pasar film aksi di Asia dan Amerika. “Dengan sedikit memasukkan unsur-unsur budaya dan tradisi maesyarakat Indonesia. Kalau untuk film yang sepenuhnya mengandung budaya masyarakat kita, belum tentu bisa diterima pasar internasional," tutur alumnus ilmu administrasi bisnis itu.
Alhasil, film itu bukan hanya diputar di negara lain, tetapi juga panen penghargaan. #66 pernah mendapat Platinum Remi Award di Festival Film Internasional di Houston, Amerika Serikat, pada 2016. World Cinema London, Beijing International Film Festival dan Silk Road International Film Festival juga memberi penghargaan di tahun yang sama.
Sebelum
#66 dielu-elukan banyak festival, Asun pernah menggarap
The Black Magic (2002),
Untukmu (2003),
I Do I Do (2004),
Rindu Kami Padamu (bersama Garin Nugroho, 2004),
Documentary for The Anniversary of Tsunami (2005),
Pirate Brothers aka Mortal Enemies (2011), dan
Ah Boys to Men 3 (2014).
Street Hustle saat ini sedang proses pascaproduksi.