Snoop Dogg Tembak 'Donald Trump' dengan Tangan Dingin

CNN Indonesia
Selasa, 14 Mar 2017 16:42 WIB
'Donald Trump' yang ada di video klip Snoop Dogg, hanya badut yang didandani seperti sang presiden. Snoop Dogg mengacungkan pistol dan menembak kepalanya.
Snoop Dogg mengeluarkan video klip baru yang menyinggung Donald Trump. (REUTERS/Marcus Ericsson/TT News Agency)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi Snoop Dogg menembak ‘Presiden Amerika Serikat Donald Trump.’ Sebelum tembakan itu terjadi, ‘Trump’ tampak kaget dan mengangkat kedua tangannya, seolah meminta ampun.

Tapi sang rapper tak kenal ampun. Ia berdiri di sebelah Trump dan mengacungkan pistol di tangan kanannya. Tanpa ragu, ia melepas tembakan ke arah ‘Trump.’ Tepat sasaran.

Meski begitu, warga Amerika tidak kehilangan presidennya. Tembakan Snoop Dogg terhadap Trump hanyalah adegan dalam video klip lagu penyanyi berusia 45 tahun itu, yang berjudul Lavender (Nightfall Remix). Snoop Doog berkolaborasi dengan BADBADNOTGOOD dan Kaytranada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Youtube]

Trump yang ditembak tentu bukan sungguhan, melainkan representasi dalam bentuk badut. Dalam video itu, semua tokoh merupakan badut kecuali Snopp Dogg sang rapper utama.

"Seluruh dunia berisi badut, dan konsep video ini begitu tepat sasaran dengan seni dan realitas saat ini. Karena jika Anda benar-benar melihat beberapa bajingan, mereka adalah badut," kata pemilik nama Cordozar Calvin Broadus Jr itu kepada Billboard, dilansir NME.

Dalam video klip itu, terlihat komedian Michael Rapaport sebagai seseorang dari keluarga biasa yang ditembak polisi. Seseorang merekam adegan itu dan mengunggahnya ke ClownTube.


Snoop Dogg pun mengkritik kebrutalan polisi yang kian membara itu dengan nge-rap. "Trying to keep from dying in these muthafuckin' street. Fuck the police, from a black man's point of view.” Snoop Dogg mengaku, ia memang bukan pendukung kebijakan-kebijakan Trump.

Ia merasa, apa yang terjadi belakangan adalah hal-hal memuakkan dan konyol seperti badut.

“Pelarangan yang dia coba lakukan, dia memenangi pemilu presiden, polisi bisa membunuh dan lolos dari hukuman, orang-orang dipenjara karena ganja selama 20-30 tahun dan bajingan yang tidak berkulit hitam bisa mengambil untung dari situ,” tuturnya pada Billboard.


Di sisi lain, lanjutnya, jika terkait dengan masalah etnis itu akan membuat Anda rentan. “Anda bisa disalahkan atau dipenjara untuk itu, lalu Anda melihat orang-orang kulit putih memposisikan diri mereka untuk meraup jutaan dan miliaran dari situ,” ujarnya lagi.

Sutradara video klip itu, Jesse Wellens menyatakan video itu terinspirasi dari penembakan seorang kulit hitam bernama Philando Castile, oleh polisi kulit putih. Peristiwa itu terjadi di Minnesota, Juli 2016 lalu. “Saat saya menulis ide untuk video, cuplikan ditembaknya Castile keluar di dunia maya dan heboh,” tuturnya menerangkan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER