Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelas tahun silam, aksi empat pria di film
Jomblo pernah mewarnai industri perfilman Indonesia. Saat itu, Ringgo Agus Rahman, Christian Sugiono, Rizky Hanggono, dan Dennis Adiswara bersahabat karena kejombloan mereka.
Memanfaatkan kesuksesannya terdahulu, sutradara Hanung Bramantyo memutuskan untuk memproduksi ulang film itu. Ia mengatakan, film ini akan disesuaikan dengan kondisi masa kini agar lebih relevan. Seluruh pemain pun ikut diganti untuk menyesuaikan kondisi yang diinginkannya.
"Dulu sudah ada film juga sinetron, sebenarnya saya ingin ada lagi karena makna jomblo sendiri selalu dikonotasikan jelek, nista, hina. Saya enggak mau sekarang orang melihat itu," katanya dalam konferensi pers film
Jomblo versi baru di Kantor Falcon Pictures, Jakarta, Kamis (16/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, "Di film ini, jomblo akan tetep
happy sekalipun miris, dibawa lucu,
fun. Saya membuatnya dengan hal baru, kalau dulu kenalan bisa langsung minta nomor telepon, sekarang cari dari sosmed."
Seperti diketahui, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Adhitya Mulya itu dirilis pada 2006. Sementara noverlnya sendiri diluncurkan tiga tahun sebelumnya. Menurut Hanung, saat itu belum gencar penggunaan sosial media.
"Dulu belum ada
hoax, ingin menampilkan itu. Sekarang ngomong jujur susah, isinya topeng dan omongan manis semua," ujarnya.
Selain konteks cerita yang disesuaikan dengan kondisi saat ini, Hanung juga mengungkapkan bahwa dunianya dibuat berbeda.
"
Jomblo awal itu di kota Bandung, ini di kota B, universitas B, kita akan ciptakan kota seperti Gotham City isinya pendatang dari Yogyakarta, Bandung, NTT. Jadi beda
universe. Kalau film ini laku mungkin ada sekuel
universe dari Bandung dengan B bertemu," katanya seraya terkekeh.
Sepakat dengan Hanung, Adhitya Mulya menuturkan bahwa dalam film versi baru ini konteks yang dihadirkan akan berbeda seiring dengan perkembangan zaman. Menurutnya, pada 2003, orang berani untuk jujur namun takut untuk berkenalan. Namun, zaman sekarang yang terjadi justru kebalikannya.
"Ini beda konteks karena beda zaman, dulu itu kenalan susah tapi jujur gampang, sekarang kebalikannya. Ini sangat baik untuk membuat
Jomblo lagi dengan kemasan baru," katanya.
Agar memberikan kesan yang benar-benar berbeda dalam film
Jombo versi baru ini, Hanung pun memilih wajah baru untuk memerankan para jombo, di antaranya Arie Kriting, Deva Mahenra, Richard Kyle, Aurelie Moeremans, Natasha Rizky dan Indah Permatasari. Sebagai sutradara, Hanung merasa pemain yang terpilih sudah sesuai dengan ekspetasinya.
Ia mengatakan, terdapat beberapa perbedaan karakter dengan para jomblo di film sebelumnya. Ia memberi contoh tokoh Bimo di mana versi sebelumnya merupakan orang asli Yogyakarta. Dalam film versi baru, Bimo adalah keturunan Yogyakarta, namun kelahiran Papua. Sedangkan tokoh Doni yang
playboy akan lebih bersifat seperti orang bule. Adapun tokoh Olip dan Agus masih sama, meski dari segi penampilan akan berbeda.
Pemeran tokoh Bimo, Arie Kriting, tidak pernah membayangkan bisa terlibat difilm ini. Namun, aktor yang pernah berakting dalam yang film trilogi
Comic 8 dan
Warkop DKI: Reborn ini mengaku sudah membaca bukunya semenjak lama. "Saya sudah baca bukunya semenjak lama, tiba-tiba nonton filmnya, terus tiba-tiba main filmnya. Menurut saya ini sungguh aneh," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pemeran film trilogi
Comic 8 lainnya, Ge Pamungkas, Pemeran tokoh Agus dalam film
Jomblo ini merasa tersanjung bisa terlibat di film ini."Yang pasti saya rasa terhormat bisa bermain di film ini. Buat seumuran saya, film ini sempet menjadi omongan, banyak remaja yang sudah pernah menonton film ini. Disamping bangga, sebetulnya ngerasa beban juga, harus memuaskan semua yang terlibat," ujarnya.
Pemeran tokoh Doni, Richard Kyle, menyampaikan bahwa dia berharap dapat membuat sesuatu berbeda dan mendapat kesuksesan yang sama seperti film sebelumnya. Sedangkan Deva Mahenra, pemeran karakter Olip, mengaku banyak melakukan banyak pertimbangkan sebelum menerima 'pinangan' Hanung.
"Awalnya berat juga memang ketika saya ditawari main di film
Jomblo. Namun, ketika tahu kalau film ini masih disutradarai oleh Mas Hanung dan ada Mas Aditya Mulya juga sebagai penulis, ditambah faktor Falcon Pictures, saya mau ambil kesempatan ini," kata Deva.
Film
Jomblo berkisah tentang empat pemuda, Agus, Bimo, Olip dan Doni yang mendapatkan label jomblo. Keempat lelaki ini memiliki alasan yang berbeda-beda untuk menjatuhkan pilihannya menjadi jomblo.Agus mempunyai alasan, kalau cewek itu adalah pasangan hidup bukan sekedar pasangan senang-senang. Namun, Doni justru menganggap cewek itu mitra senang-senang. Sedangkan Bimo menjomblo karena sering ditolak cewek. Dan Olip, justru memilih jadi jomblo karena takut ditolak.
Namun, persahabatan 4 lelaki jomblo ini justru mulai retak saat masing-masing mulai mencari pacar. Hanya satu hal yang mereka punya, yaitu kedewasaan untuk menghadapi hari-hari di depan mereka sendiri sebagai cowok, keberanian untuk menjadi jomblo berkualitas, dan tak peduli dengan cibiran orang.
Produser Falcon Pictures, Frederica, mengaku senang bisa bekerja sama dengan Hanung Bramantyo, untuk menggarap film
Jomblo ini. Ia menuturkan, ini merupakan kali pertama rumah produksinya bekerjasama dengan sineas asal Yogyakarta itu.
"Bagi kami
Jomblo adalah film besar dan Falcon Pictures akan melakukan yang terbaik untuk film
Jomblo ini," ujarnya.
Film
Jomblo akan mulai produksi Maret ini. Meski demikian, belum diketahui pasti kapan film itu akan dirilis.