Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran terjadi dalam sebuah kegiatan restorasi di masjid peninggalan Kekhalifahan Utsmaniyah atau Kekaisaran Ottoman dari abad ke-15 Masehi, di Didymoteicho, Yunani.
Kebakaran yang terjadi pada Rabu (22/3) disebut oleh pejabat setempat menyebabkan kerusakan serius pada cagar budaya tersebut.
"Untuk saat ini tidak ada indikasi bahwa insiden tersebut terjadi kareka disengaja," kata Nathanail Rigas, kepala pemadam kebakaran di wilayah Thrace, Yunani, yang berbatasan dengan Yunani, seperti dilansir dari
AFP.
Rigas mengatakan pekerjaan restorasi tersebut bisa jadi penyebab terpeciknya api di Masjid Bayezid itu. Dia menambahkan, sebuah investigasi telah dimulai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kebudayaan Yunani menyesalkan kebakaran pada bangunan yang dianggap sebagai bagian sangat penting dari warisan budaya negara tersebut.
Pihak kementerian juga mengatakan Athena bertekad untuk menyelesaikan restorasi yang dimulai tahun lalu itu. Kegiatan restorasi tersebut didukung dana dari Uni Eropa.
Paraskevas Patsouridis, wali kota Didymoteicho, mengatakan atap berhias kayu oak masjid tersebut semakin rusak akibat kebakaran tersebut.
Atap ratusan tahun itu bahkan pecah dan sempat ditangani oleh lebih dari 50 petugas kebakaran saat kejadian itu terjadi.
Patsouridis mengatakan tidak ada pekerjaan apa pun ketika kebakaran mulai terjadi pada pukul satu dini hari waktu setempat.
Kepolisian Yunani menyebut sebuah percikan api muncul pada Selasa malam akibat kegiatan pengelasan dan semula diduga telah padam, hingga kemudian diperkirakan berkobar kembali.
Masjid Bayezid tersebut dibangun oleh Sultan Bayezid dari Kekhalifahan Utsmaniah atau Ottoman dan dianggap sebagai yang terbesar di Eropa tenggara serta yang memiliki keunikan arsitektur juga sejarah amat penting.
Karena memiliki nilai historis dan usia yang tidak lagi muda, masjid tersebut kini hanya berfungsi sebagai benda cagar budaya dan tidak digunakan untuk kegiatan peribadatan.
Kementerian Luar Negeri Turki menawarkan bantuan untuk penjagaan masjid tersebut. Namun juru bicara kementerian tersebut mengatakan akan menunggu keterangan pihak Yunani terkait penyebab kebakaran.
"Kami sedih mengetahui Masjid Sultan Mehmed I di Didymoteicho, Yunani, yang dibangun pada 1420, dan restorasi yang telah dimulai sejak 2016 oleh Pemerintah Yunani, rusak parah akibat kebakaran yang terjadi 22 Maret dini hari," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.
Kementerian tersebut juga menambahkan masjid tersebut sebagai salah satu contoh paling terkenal dari warisan budaya bersama dengan Yunani. Dan oleh karenanya, kementerian tersebut mendukung upaya pemulihan demi generasi mendatang.
Wilayah Thrace, Yunani, memiliki penduduk Muslim yang berasal dari Turki dengan jumlah sekitar 100 ribu orang.