Jakarta, CNN Indonesia -- Aktor Lee Min Ho menulis, membacakan narasi, dan terlibat aktif dalam proses pembuatan proyek dokumenter
DMZ The Wild yang digagas oleh MBC. Proyek itu mengungkap kehidupan para tentara yang mengabdi di Demilitarization Zone (DMZ), zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Dalam tayangan itu, melansir
Soompi, Min Ho menceritakan betapa keras kehidupan di wilayah DMZ. Ia menjelaskan, "Pada awalnya yang hinggap di pikiran saya adalah, 'Mengapa saya setuju untuk melakukan [proyek dokumenter] ini?'"
Ia melanjutkan, "Saya pikir saya akan bisa menemukan sesuatu yang baru di DMZ, tapi ternyata saya malah menemukan apa yang ada di pikiran saya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah kesempatan, Min Ho harus terjaga sepanjang malam untuk mengambil gambar kambing hutan ketika temperatur cuaca sedang berada di bawah 20 derajat celsius.
Di saat yang lain, ia berjalan naik dan turun di jalanan pegunungan yang curam yang ternyata jaraknya menukik sepanjang 1 kilometer.
"Tentara kita memanjat dan menuruni tempat ini beberapa kali dalam sehari. Ah, paha saya terbakar," ujarnya seraya mengerang.
"DMZ adalah tempat syuting terburuk di Korea. Saya pikir saya telah menaiki cukup banyak pegunungan pada tahun lalu," katanya.
Pada awal proyek dokumenter itu, Min Ho terlihat bersemangat. "Selama lima menit, saya berlarian ke sana-sini karena segalanya terasa baru. Namun setelah cukup mengetahui tempatnya, itu terasa lelah."
Menunjukkan rasa penasarannya, ia mencari tahu soal predator terbesar di DMZ, babi jantan, memeriksa bangkai seekor rusa besar, dan menyentuh seekor ular.
Di akhir dokumenter tersebut, ia mengungkapkan pemahaman yang didapatkan melalui pengalamannya selama di DMZ.
"Ada sebuah tempat seperti ini yang letaknya hanya beberapa jam dari Seoul. Meski saya orang Korea, saya [sebelumnya] tidak tahu banyak soal tempat ini. Kita sekarang masih berperang," ujarnya.